Bayern Munchen resmi mendepak sang pelatih, Carlo Ancelotti pada Kamis (28/09/17) kemarin. Pemecatan pria berusia 58 tahun tersebut disinyalir tak lepas dari start buruk The Bavarians di musim ini.
Kekalahan atas PSG, memperburuk catatan Bayern Munchen di awal musim ini. Sebelumnya, di kancah domestik Bundesliga Jerman, hanya mampu meraih hasil imbang 2-2 saat menjamu Wolfsburg meski sudah sempat unggul dua gol. Hasil tersebut membuat mereka tertinggal tiga poin dari pemucak klasemen sementara Bundesliga, Borussia Dortmund.
“Performa tim kami saat mengawali musim ini tidak sesuai dengan ekspektasi kami. Pasca pertandingan yang berlangsung di Paris mengharuskan kami untuk mengambil sebuah tindakan. Saya dan Hasan Salihamidzic sempat melakukan pembicaraan serius dengan Ancelotti,” tutur CEO Bayern, Karl-Heinz Rummenigge menjelaskan di situs resmi mereka.
Namun berbeda dengan sang CEO, Presiden Bayern, Uli Hoeness, justru mengungkapkan alasan utama pemecatan Ancelotti adalah karena ia tak disukai oleh lima pemain kunci di timnya.
"Ancelotti punya lima pemain penting yang melawannya dan situasinya tak bisa dipertahankan. Sudah jelas kami tak membuat keputusan yang besar pengaruhnya karena hanya satu kekalahan. Klub melihat sebuah situasi berkembang selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan, salah satunya bisa terkendali," tegas Hoeness kepada The Wesfalenpost.
"Bagaimanapun, dalam opini saya, selama beberapa hari kemarin ia kehilangan lima pemain penting dan itu sulit untuk ditangani. Sebagai seorang pelatih, Anda tak bisa bekerja dengan lima pemain paling penting yang menjadi lawan Anda. Musuh di samping Anda sangat berbahaya, makanya kami harus melakukan sesuatu," jelasnya lagi.
Meski Hoeness tak menyebutkan siapa kelima pemain tersebut, kemungkinan besar ada nama Franck Ribery dan Kingsley Coman di dalamnya. Ancelotti sempat berang usai Ribery melempar jersey karena kesal digantikan saat matchday pertama Grup B Liga Champions pada Rabu (13/09/17). Sementara Coman pernah mengaku kesulitan berkembang dengan taktik yang digunakan Ancelotti.
Belum lagi dengan Robert Lewandowski yang pernah melayangkan kritik atas kebijakan klub selama bursa transfer. Menurutnya, Die Roten gagal mendatangkan pemain-pemain berkualitas untuk menambah kekuatan klub di musim baru.