Kiprah pesepakbola muda Indonesia tengah menjadi sorotan. Tim Nasional Indonesia di level U-22, U-19, dan U-16 berhasil menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional.
Penampilan memukau Skuat Garuda Muda ternyata tak luput dari perhatian presenter cantik Terry Putri. Meski saat ini sudah jarang terlihat wara-wiri di layar kaca, wanita kelahiran Banjarmasin pada 40 tahun silam itu tetap mengikuti perkembangan olahraga Tanah Air.
Menurut wanita yang kini telah memutuskan untuk berhijab itu kualitas para pesepakbola muda Indonesia sudah bagus. Namun Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan harus terus bersemangat untuk meningkatkan kualitas, baik itu teknik maupun mental.
"Komplit, komplit, komplit. Meski tetap harus dipoles, bukan hanya soal skill, namun sisi-sisi lain juga, seperti mental," ungkap Terry Putri di Gedung Trans, Jakarta Selatan, Kamis (28/09/17).
Namun Terry Putri tak hanya membahas masalah di atas rumput hijau. Yang terpenting, Terry Putri menegaskan, mereka harus menjunjung tinggi rasa nasionalisme terhadap Indonesia.
"Selain mengencangkan mental, jiwa nasionalisme juga dijaga sehingga tidak mudah tergoda upah besar dari negara lain," pungkas Terry Putri, yang menjadi Presenter Olahraga Terfavorit pada Panasonic Gobel Awards 2014.
Lalu apakah pembahasan nasionalisme dari Terry Putri menyinggung permasalahan pesepakbola Andri Syahputra? Baru-baru ini nama Andri Syahputra kembali ramai di dunia maya karena dia mendapat kritikan bahkan cacian dari warganet.
Apa penyebabnya? Meskipun telah dibantah oleh sang ayah Agus Sudarmanto, ada kabar jika pemain muda berdarah Indonesia itu tak masuk daftar skuat Timnas Qatar U-19. Alhasil, warganet seketika langsung membanjiri akun sosial media Andri dengan cacian.
"Alhamdulillah dia nggak ada masalah, keep going aja. Kami tidak tahu dengan kabar itu, saat laga Qatar lawan Australia dan Jepang, dia memang sedang sakit demam dan diare. Jadi jelas namanya tidak ada di skuat Qatar," ujar Agus.
Sebelumnya Andri mendapat kritikan dan cacian karena dia memutuskan untuk bergabung dengan Timnas Qatar U-18. Padahal masuknya dia sebagai pemain Qatar U-18 saat itu adalah lebih kepada apresiasi dari pemerintah Qatar. Akan tetapi masih ada masyarakat Indonesia yang kecewa.
"Itu sebagai bagian dari apresiasi Pemerintah Qatar kepada warga negara asing yang bekerja di Qatar yang dalam kesehariannya telah memperoleh status citizenship card tanpa harus berpindah menjadi warga negara Qatar, karena dalam sejarahnya sangat sulit dan jarang ada WNA yang mampu menjadi warga negara Qatar kecuali karena alasan khusus," tulis rilis resmi Kemenpora.