Kalah dengan skor telak, tampaknya sudah biasa dirasakan oleh skuat Persegres Gresik United. Terbaru, tim berjuluk Joko Samudro itu dilibas 1-7 oleh Persela Lamongan dalam lanjutan pekan 27 kompetisi Liga 1, Sabtu (30/09/17) sore.
Seperti biasa, tak ada raut kecewa secara berlebihan yang ditunjukkan utusan tim saat sesi konferensi pers. Padahal, kekalahan 1-7 dari Persela merupakan kekalahan paling telak Persegres GU, selain skor 0-6 saat tersungkur di markas Persib Bandung, awal Agustus lalu.
Kekalahan telak ini juga menjadi yang ketiga kalinya secara beruntun. Pasca tampil mengejutkan dengan mengalahkan Barito Putera 2-1, berturut-turut anak asuh Hanafi itu kandas dengan skor telak masing-masing 1-5 di kandang PSM Makassar, 0-3 saat menjamu Madura United, dan kini 1-7 oleh Persela.
"Ini pertandingan yang sulit bagi kami. Bagaimana pun, pemain yang menentukan hasil di lapangan," kata Pudji Handoko yang bertugas mewakili tim Pelatih Persegres Gresik united.
Asisten pelatih Hanafi itu pun lantas berkeluh kesah soal padatnya jadwal. Ya, empat laga terakhir bagi Persegres GU memang bisa dibilang mepet. Dengan berjarak 4 sampai 5 hari, recovery pemain pun menjadi tak maksimal.
"Jadwal padat membuat tim kami tidak sempat melakukan pembenahan karena sedikitnya waktu," ungkapnya.
Seperti ketika dikalahkan Persela, tidak ada sejumlah nama andalan Persegres GU di line up. Patrick Dan Silva dan Sasa Zecevic menjalani recovery cedera, sehingga hanya Yusuke Kato yang menjadi satu-satunya pilar asing di lapangan.
Tak hanya itu, nama Satria Tama dan Arsyad Yusgiantoro, kiper dan penyerang muda yang gemilang belakangan ini juga menghilang tanpa sebab.
"Makanya, kami tidak maksimal dalam melakukan rotasi. Kami sudah melakukan yang terbaik,tapi memang pemain yang menentukan," Pudji menuturkan.