Semen Padang kembali mendapatkan badai sandungan di tengah perjalananya bertahan di Gojek Traveloka Liga 1 musim depan. Saat skuatnya tengah krisis motivasi, usai seretnya mendapatkan kemenangan, Nilmaizar menambah pilunya nasib Semen Padang.
Pelatih Semen Padang ini harus mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI karena ulahnya. Nil dinyatakan bersalah lantaran gestur tubuhnya yang dianggap menghina perangkat pertandingan.
Dalam surat bernomor 096/L1/SK/KD-PSSI/IX/2017, eks pelatih Timnas Indonesia ini disebut menunjukkan gerakan mengangkat tangan ke kepala. Hal ini diasumsikan Komdis PSSI sebagai sebuah umpatan yang menunjukkan makna gila saat Semen Padang dijamu Persiba Balikpapan, 21 September 2017 lalu.
Nil pun harus membayar denda Rp20 juta karena aksi ini. Beruntung, salah satu pelatih kebanggaan masyarakat Sumatera Barat ini tak dihukum larangan mendampingi skuatnya saat berlaga.
Pasalnya, sanksi ini didapatkan oleh Iwan Setiawan yang didakwa karena hal yang sama dengan Nilmaizar. Pelatih Borneo FC ini dianggap mengeluarkan kalimat yang menghina PT Liga Indonesia Baru, saat timnya menghadapi Bhayangkara FC, 20 September 2017 lalu.
Pelatih yang dikenal kontroversial ini pun harus menanggung denda Rp10 juta karena hal tersebut. Selain itu, eks pembesut Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya ini juga dilarang berada di ruang ganti dan bangku cadangan saat timnya berlaga sebanyak 2 pertandingan.
Hukuman ini merupakan pukulan telak kedua bagi Borneo FC di Liga 1. Sebelumnya skuat berjuluk Pesut Etam ini disanksi larangan memainkan laga kandangnya dalam radius 100 km dari kota Samarinda dari Komdis PSSI.