Konflik permasalahan referendum kemerdekaan Catalunya menjadi perhatian utama salah satu bek Barcelona, Gerard Pique. Pria berusia 30 tahun itu sebelumnya secara terbuka menyuarakan dukungannya terhadap kemerdekaan negara asalnya.
Meskipun sempat mendapatkan kritikan dan respons negatif dari para netizen, sang pemain tetap memperlihatkan dukungannya. Seperti tanggapan yang baru-baru ini dilontarkan oleh dirinya pasca pertandingan menjamu Las Palmas di Camp Nou.
Des d'avui i fins diumenge, expressem-nos pacíficament. No els hi donem cap excusa. És el que volen. I cantem ben alt i ben fort. #Votarem
— Gerard Piqué (@3gerardpique) September 28, 2017
Mantan pemain Manchester United tersebut memberikan komentar atas konflik yang terjadi pada proses pemungutan suara, sebagai buntut dari keinginan Pemerintah Spanyol yang menolak terjadinya referendum karena dianggap sebagai tindakan ilegal.
Sebagaimana diketahui, pada Minggu (01/10/17), proses pemungutan suara telah dilakukan. Namun sayangnya, aparat keamanan setempat melakukan berbagai cara yang terbilang kasar untuk menghentikan terjadinya referendum itu.
Menurut laporan dari BBC (02/10/17), aparat polisi menggunakan pentungan dan menembakkan peluru karet untuk membubarkan aksi unjuk rasa masyarakat yang mendukung referendum. Akibat konflik itu, sebanyak 761 orang dikabarkan mengalami cedera.
Tindakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian itu pun mendapatkan tanggapan khusus dari Pique. Pria kelahiran 2 Februari 1987 itu pun memberikan respons yang begitu emosional hingga berderai air mata.
"Ini menjadi hari yang berat. Saya orang Catalan. Saya sebagai orang Catalan, hari ini lebih dari sebelumnya. Saya merasa bangga dengan orang-orang di Catalunya," katanya, dikutip dari Barca Blaugranes (01/10/17).
"Gambaran kebrutalan polisi berbicara sendiri. Kami hidup dalam demokrasi. Kami mempunyai hak suara."
Selain itu, Pique juga memberikan tanggapan terkait laga pertandingan di pekan ketujuh La Liga Spanyol. Barca yang menjamu Las Palmas harus melakoni pertandingan tanpa penonton di Camp Nou.
Sebelumnya, pihak Blaugrana sudah mencoba mengajukan permintaan untuk menunda pertandingan kepada pihak Federasi Sepakbola Spanyol, tetapi ditolak. Sehingga, laga itu pun terus dilaksanakan tanpa penonton berdasarkan keputusan pihak klub Barca.
"Dewan mencoba menunda pertandingan, tapi itu hal yang mustahil. Kami memperdebatkannya, tapi klub menyuruh kami untuk tetap bermain. Saya ingin menang. Tapi itu kurang penting untuk hari ini," ungkap pemain Timnas Catalunya tersebut.
"Untuk sejenak, saya tidak bisa percaya, saya berpikir mereka akan menghentikan pemungutan suara dengan cara yang damai. Tapi tidak seperti itu. Itu adalah salah satu keputusan terburuk yang dibuat negara ini dalam 40 tahun terakhir. Itu hanya membuat Catalunya lebih terpisah dari Spanyol," komentarnya terhadap konflik yang terjadi antara kepolisian dengan warga.
"Orang-orang Catalan pantas mendapatkan segalanya dan banyak lagi. Cara mereka memberikan protes, dengan cara yang damai. Semoga mereka terus melakukannya dengan cara ini. Meski dihina, saya harap mereka membuktikan diri mereka dengan cara yang damai."
— Marçal Lorente (@Marsallorente) October 1, 2017