Pelatih Kamboja Leonardo Vitorino kembali memberi tanggapan atas aksi kontroversial Mariunus Wanewar yang sempat terjadi di laga SEA Games Malaysia. Ia juga memuji tindakan pelatih Luis Milla Aspas dalam menangani masalah ini.
Pada pertandingan bulan Agustus 2017 lalu, Marinus yang kala itu merasa mendapat perlakuan kasar dari lawannya tak kuasa menahan emosi. Ia pun memperagakan gestur kontroversial layaknya orang yang memegang kemaluannya di depan pemain Kamboja.
Marinus pun langsung menyampaikan permintaan maafnya kepada publik pasca insiden tersebut. Tak cukup sampai di situ saja, sebagai seorang pelatih Luis Milla pun turut meminta maaf saat konferensi pers jelang laga persahabatan.
"Leonardo adalah sahabat saya. Saya mengenal baik sosok beliau. Namun saya tetap harus meminta maaf sikap kontroversi pemain saya dalam pertemuan sebelumnya," kata Milla.
Hal inilah yang membuat pelatih Kamboja merasa terkesan. Pernyataan ini sendiri keluar dari mulut sang pelatih saat konferensi pers di Stadion Patriot Chandrabaga, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (03/10/17).
"Dunia sepakbola akan lebih indah kalau banyak pelatih seperti Luis Milla. Saya rasa permintaan maaf itu tidak perlu dilakukan bila sudah muncul sanksi dalam upaya membina disiplin pemainnya," kata Vitorino, dikutip dari Antara.
"Luis Milla banyak memaafkan anak-anaknya dan mengajarkan bertingkah laku baik tidak hanya di dalam lapangan, tapi juga di luar lapangan," sambungnya.
Menurutnya, tindakan tegas ini tak hanya dilakukan oleh pelatih Indonesia, tetapi juga diaplikasikan oleh manajemen Timnas Kamboja untuk membina pemainnya.
"Ada dua pemain saya yang dicoret dan keluar dari daftar pemain karena perilaku yang tidak wajar. Walau dalam segi permainan mereka bagus, namun sikap indisipliner harus tetap memperoleh sanksi supaya mereka merenungkan kesalahannya dan mau berjuang lagi dengan sikap yang sportif," ungkapnya.
Indonesia dan Kamboja sendiri akan melakoni laga persahabatan besok, hari Rabu (04/10/17) malam WIB. Laga ini juga akan disiarkan langsung oleh televisi swasta nasional.