Omar Al Somah, Si Zlatan Ibrahimovic dari Suriah

Jumat, 6 Oktober 2017 15:23 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© sandalsforgoalposts.com
Omar Al Somah. Copyright: © sandalsforgoalposts.com
Omar Al Somah.
Omar Al Somah dan Politik

Suasana konflik yang mendera Suriah mau tak mau berpengaruh langsung pada kancah persepakbolaan lokalnya. Lahir di Kota Deir ez-Zor yang berkecamuk memaksa Omar Al Somah memilih untuk berkarier di Arab Saudi, sama seperti sejumlah pemain lain yang terpaksa mengungsi ke negara lain. Ia pun memiliki hubungan yang rumit dengan tanah kelahirannya.

Ini berimbas pada keputusannya untuk menolak bermain di Timnas Suriah selama lima tahun terakhir. Al Somah akhirnya setuju untuk kembali berseragam timnas berjuluk The Qasioun Eagles itu pada Kualifikasi Piala Dunia 2018 ini. Ia bahkan menjadi satu-satunya pemain bintang yang kembali membela Suriah karena para pemain lainnya enggan bermain dalam tim yang diasosiasikan dengan rezim Bashar Al Assad tersebut.

Di satu sisi, masyarakat Suriah bersorak girang setelah memiliki secuil asa untuk tampil di ajang Piala Dunia untuk pertama kalinya. Namun separuh di antaranya geram saat Al Somah menyebut-nyebut Al Assad usai menjalankan peran vital dalam menahan imbang Iran, bulan lalu.

Seperti yang ditulis oleh jurnalis Arab Saudi Mashari Althaydi dalam Al Arabiya, dengan melontarkan nama Al Assad, Al Somah membangkitkan amarah rakyat Suriah. "Bagaimana bisa ia, seorang putra kelahiran Deir ez-Zor, memuji kepala rezim yang telah menyebabkan hancurnya kotanya sendiri dan melakukan pembunuhan terhadap warganya?" tulis jurnalis sejarah Arab tersebut.

© cbc.ca
Skuat Timnas Suriah. Copyright: cbc.caSkuat Timnas Suriah.

Namun Althaydi melanjutkan, hendaknya ucapan dari Al Somah dan segelintir atlet lain semestinya tak perlu terlalu dipermasalahkan karena memang situasi Suriah begitu kompleks. 

Bagaimanapun, para penggawa Timnas Suriah memiliki kewajiban untuk tidak mengeluarkan pernyataan yang berseberangan dengan pemerintahan Assad. Al Somah dan rekan-rekannya hanya fokus mengusung Timnas Suriah untuk berbicara lebih jauh di pentas dunia.

"Kami datang dari berbagai macam sisi Suriah. Entah Anda Kristen atau Muslim, atau sektor Islam lainnya, kita semua satu keluarga. Kami bermain untuk satu tim, satu negara," tegas kapten tim Abdulrazak al-Husein mewakili rekan-rekannya, dikutip dari The Guardian.

"Di penghujung hari, kami bermain untuk negara, berharap semoga kondisinya bisa kembali normal. Hal terbaik yang bisa kami lakukan adalah mempersatukan masyarakat Suriah," tandasnya.

881