Konflik diplomatis berkepanjangan membuat posisi Qatar sebagai negara yang ditunjuk FIFA untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2022 menjadi dipertanyakan.
Langkah kontroversial FIFA ini sudah diputuskan sejak tujuh tahun lalu. Banyak pihak yang mempertanyakan kesanggupan Qatar untuk menggelar event sepakbola 4 tahunan itu. Di sisi finansial, Qatar memang tidak diragukan lagi, namun pertanyaan tersebut merujuk pada prestasi tim nasional mereka di kancah internasional.
Bukan tidak beralasan, berdasarkan data dari situs resmi FIFA, tim nasional Qatar belum pernah sekalipun mengikuti ajang Piala Dunia. Demikian pula di pentas Piala Asia, dalam sembilan kali partisipasi, Qatar belum pernah lolos setidaknya hingga semifinal.
Hal tersebut juga diutarakan oleh BBC Sport, dengan penghitungan mundur yang menyisakan 5 tahun dan adanya rumor korupsi di tender proyek Piala Dunia 2022, Piala Dunia masih dapat dipentaskan di negara lain. Laporan tersebut juga mengklaim bahwa "diplomat barat secara pribadi menyatakan bahwa mereka tidak tahu apakah turnamen akan berlangsung sesuai rencana atau tidak," mengutip dugaan korupsi selama proses tender.
Kemudian untuk memperburuk keadaan, Qatar saat ini berselisih dengan negara-negara tetangga dan berisiko kehilangan kontrak karena infrastruktur dalam pembangunan stadion baru.
Arab Saudi telah menutup perbatasan daratnya dengan kerajaan tersebut, sementara empat negara lainnya juga telah memutuskan hubungan dengan menutup akses udara dan laut dari dan menuju Qatar.
Sementara itu, seperti yang dilaporkan Daily Star, dengan dukungan infrastruktur stadion dan transportasi kota, Inggris menjadi kandidat terkuat untuk menggantikan Qatar sebagai negara penyelenggara Piala Dunia 2022.