2 Penipu Ulung yang Pernah Gemparkan Dunia Sepakbola

Senin, 9 Oktober 2017 16:22 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Fourfourtwo
Carlos Kaiser. Copyright: © Fourfourtwo
Carlos Kaiser.
Carlos Kaiser

Layaknya anak-anak kecil lainnya di Brasil, Carlos Kaiser memiliki mimpi untuk menjelma menjadi salah satu pesepakbola hebat. Namun kini ia justru dikenang sebagai salah satu penipu ulung yang pernah menghebohkan jagat sepakbola dunia.

Pria yang memiliki nama asli Carlos Henrique Raposo itu memiliki strategi hebat untuk meyakinkan banyak orang jika dirinya merupakan pesepakbola mumpuni. Nyatanya, Carlos belum pernah mencetak satu gol pun dalam hidupnya!

Dengan modus tipu menipu, Carlos Kaiser sempat dikontrak klub-klub elite Brasil, seperti Bangu, Botafogo,Vasco Da Gama, Palmeiras, Flamengo, serta klub Prancis, Gazelec Ajaccio. Ia sukses membangun image sebagai ‘penyerang hebat’.

Carlos Kaiser memulai kiprahnya sebagai penipu ulung di era 1980-an dengan menjalin persahabatan dengan bintang-bintang Brasil yang tengah naik daun kala itu. Sebut saja Romario, Bebeto, Edmundo, hingga Ricardo Rocha.

Dengan cara itu, ia meminta para pemain hebat Brasil itu untuk merekomendasikannya agar dikontrak oleh klub-klub yang mengontrak mereka. Tak perlu waktu panjang, pria kelahiran tahun 1963 itu hanya menginginkan kontrak berdurasi pendek, lebih kepada trial di dalam klub tersebut.

Dalam salah satu wawancara, Carlos Kaiser pernah secara terbuka membongkar modus operandinya saat menipu. Ketika masa berlatih fisik selesai dan diminta berlatih dengan bola, Kaiser akan mengeluarkan jurus keduanya.

"Saya akan meminta pemain lain memberi saya umpan. Lalu, saya menendang bola itu jauh-jauh. Saat pemain itu kembali setelah mengambil bola, saya akan memegangi hamstring saya, pura-pura cedera," Kaiser membuat pengakuan dalam program televisi Rede Globo, Esporte Espetacular, 2011 lalu.

Kala itu, tak ada pemeriksaan scan MRI atau pemeriksaan cedera dengan cara pemindaian. “Saya menghabiskan waktu selama 20 hari di meja perawatan bersama tim medis. Tak ada scanner MRI pada saat itu, jadi mau tak mau klub harus percaya kepada saya,” tambah Kaiser.

309