Hal yang paling ditakuti oleh Arema FC pun akhirnya terjadi juga. Tim berlogo kepala singa ini menjadi lumbung gol dari Bali United, yang terkenal punya produktifitas gol paling tinggi saat ini.
Tercatat, sudah lima kali Bali United memetik kemenangan dengan memberondong gawang lawannya hingga lima gol atau lebih. Korban pertama adalah Barito Putera (menang 5-0), lalu Madura United (5-2), Mitra Kukar (6-1), Persela Lamongan (5-1), dan kini Arema FC (6-1).
"Hasil akhir ditentukan oleh taktik dan strategi yang berjalan selama pertandingan. Dan saya melihat, kami pantas menang," tutur Widodo Cahyono Putro pasca tim asuhannya mengalahkan Arema FC.
Kemenangan yang cukup fenomenal memang. Dari 12 pertemuan sejak 2015 lalu, Bali United memang hanya sekali saja mengalahkan Arema FC dan lebih banyak kalah mulai di era turnamen hingga TSC tahun lalu.
Dan hebatnya, tim berjuluk Serdadu Tridatu itu menghentikan inferior mereka dari Arema dengan permainan yang elegan. Irfan Bachdim dkk tampak lebih efektif dengan bisa memaksimalkan setiap peluang menjadi gol.
"Sebelumnya kami juga tak mengira bisa menang besar. Hasil ini di luar prediksi, bahkan kami juga bisa kalah," eks striker tim nasional itu mengungkapkan.
Namun secara ulasan strategi, Widodo menganggap tidak ada yang aneh dalam kemenangan telak mereka atas Arema FC. Banyaknya gol yang bersarang ke gawang Dwi Kuswanto itu merupakan resiko yang harus ditanggung Arema, lantaran memilih skema permainan terbuka.
"Arema tampil terbuka dan kami menemukan celah itu. Kami bisa memanfaatkan kelengahan Arema yang fokus menyerang," ulasnya.
Hasil ini membawa Bali United terus membayangi Bhayangkara FC di puncak klasemen sementara. Kedua tim kini berjarak 4 poin saja dan membuat persaingan Liga 1 kian panas jelang akhir kompetisi.