Persipura Jayapura akan menolak keras bila nantinya diberikan kesempatan untuk mewakili Indonesia di ajang Liga Champions Asia. Mereka hanya mau bermain bila memang berhak melaju ke ajang tersebut atas prestasi mereka sendiri.
Kasta kompetisi di Indonesia, Gojek Traveloka Liga 1 tengah diguncang permasalahan. Kompetisi yang kerap disebut dengan Liga 1 ini terancam berhenti di tengah jalan.
Hal ini tak lepas karena permasalahan internal beberapa klub yang merasa tidak puas akan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator. Bahkan kelompok beberapa klub ini mengancam akan melakukan mogok bertanding bila tuntutan mereka terhadap PT LIB selaku operator tidak dipenuhi.
Tak sampai di situ, permasalahan ini semakin memanas setelah Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi mengetahui permasalahan ini. Bahkan, Edy mengancam akan membubarkan Liga 1 bila masih terjadi polemik-polemik.
Bila hal ini terjadi, tentu permasalahan baru akan mencuat ke permukaan, yakni permasalahan akan siapa wakil Indonesia di ajang play off Liga Champions Asia.
Belakangan memang sempat mencuat akan siapa wakil Indonesia di ajang tersebut, yakni Indonesia akan mengirimkan antara Persib Bandung atau Persipura sebagai wakil Indonesia.
Penunjukan keduanya tak lepas dari prestasi mereka di tahun 2014. Kala itu, Persib sebagai juara dan Persipura sebagai runner up. Sayang kala itu keduanya gagal tampil karena PSSI selaku induk federasi sepakbola Indonesia telat mendaftarkan diri sehingga jatah Indonesia harus hangus di ajang tersebut.
Kini sebagai penebusan rasa bersalah tersebut, PSSI dikabarkan akan mendaftarkan keduanya di ajang play off Liga Champions tahun depan. Persipura Jayapura menolak mewaikili Indonesia di ajang play off Liga Champions Asia bila membawa embel-embel runner up musim kompetisi 2014 silam.
Namun bagi Persipura, permasalahan tersebut telah usai dan mereka baru mau berlaga di ajang kasta tertinggi klub di Asia ini atas prestasi mereka tahun ini di ajang Liga 1 2017. Hal ini seperti diutarakan oleh Media Officer Persipura Jayapura, Bento Madubun.
"Bila jatah itu kami dapatkan karena kami berada di peringkat 1, 2, atau 3 pada tahun 2017 ini maka itu menjadi hak kami sesuai aturan. (Namun) bila jatah itu karena kami adalah runner up 2014 lalu maka kami merasa tidak berhak untuk mendapatkan jatah itu. Itu bukan hak kami, kalau acuannya kompetisi 2014 itu tidak benar," ucap Bento.
"Jatah 2014 sudah diberikan dan disepakati pada TSC 2016 lalu, walaupun akhirnya jatah itu hangus karena tidak didaftarkan tetapi jatah itu sudah terakomodir, jadi tidak bisa lagi kita bicara 2014," tambahnya.
Bento menambahkan, bahwa siapa yang akan mewakili berlaga di ajang play off Liga Champions Asia adalah tim yang berada di peringkat atas Liga 1. Mereka pun akan mendoakan siapapun klub yang akan berlaga di ajang tersebut nantinya.
"Menurut kami ya siapa yang berada di peringkat atas pada klasemen terakhir 2017 yang berhak untuk itu. Tapi kalau dalam beberapa saat nanti ada perubahan dan kami berhasil masuk pada posisi yang berhak untuk jatah tersebut ya kami terima, tapi kalau urusan 2014 dibawa-bawa untuk jatah AFC tahun depan menurut kami tidak benar. Kami pasti tolak, malulah kan bukan jatah kita, masa kita ambil," tegas Bento.
"Siapapun nantinya yang akan wakili Indonesia di AFC, Persipura Jayapura akan mendukung secara moril, kita juga senang dan bangga bila ada rekan klub lain yang bisa berprestasi bahkan menjadi juara di AFC," tandasnya.
Persipura sendiri memang hingga saat ini masih berada di peringkat lima klasemen sementara Liga 1. Mereka mengoleksi 50 poin dari 28 laga. Pasukan Mutiara Hitam terpaut sembilan poin dari pemuncak klasemen sementara Liga, Bhayangkara FC.