Semen Padang merupakan salah satu tim yang ikut dalam 15 klub yang tergabung dalam Forum Komunikasi Klub Sepakbola Profesional Indonesia (FKKSPI). Terkait pernyataan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, yang menyebut akan membubarkan Liga 1 apabila tim-tim peserta memilih mogok bertanding, pihak Semen Padang pun memberikan pandangannya.
Manajer Semen Padang, Win Bernardino, mengatakan bahwa pernyataan keras yang disampaikan Edy Rahmayadi terjadi hanya lantaran belum adanya komunikasi yang jelas dari kedua pihak. Dalam hal ini PSSI dan FKKSPI.
"Kalau menurut kami, itu karena belum sama frekuensinya saja (antara PSSI dan FKKSPI)," kata Win ketika dihubungi INDOSPORT, Senin (09/10/17) malam.
Win menerangkan, ketika 15 klub anggota Liga 1 melakukan pertemuan, FKKSPI sesungguhnya sudah memberikan undangan terhadap PSSI.
"Waktu itu kita mengundang PT LIB, mereka belum bisa menyanggupi dengan alasan ada agenda lain," lanjut Win.
Dia menegaskan, pada pertemuan di FX Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (04/10/17) yang dibicarakan juga tidak ada yang melenceng dengan regulasi dan ketentuan. Semua berkumpul demi perbaikan sepakbola Indonesia ke arah yang lebih baik
"Apa yang disampaikan waktu itu untuk perbaikan sepakbola Indonesia ke depannya. Itu dilakukan juga dengan sangat memperhatikan azas fairplay," jelas dia.
Sebelumnya, 15 klub peserta Liga 1 Indonesia yang menamakan diri sebagai FKKSPI melakukan pertemuan. Bahkan memberikan ancaman untuk mogok berkompetisi apabila beberapa tuntutan mereka tidak depenuhi PT LIB selaku operator resmi.
Menanggapi apa yang dilakukan FKKSPI tersebut, Edy Ramayadi selaku Ketum PSSI justru balik mengancam. Edy akan membubarkan kompetisi Liga 1 Indonesia apabila memang ada tim yang mogok bertanding.