Duel bertajuk play-off "khusus" benar-benar tak menggambarkan laga sepakbola. Selama 86 menit, baik PSBK Blitar maupun Persewangi Banyuwangi menjalankan pertarungan fisik yang berujung adu jotos dari kedua tim.
Mungkin hanya separuh dari durasi laga itu yang berupa permainan sepakbola. Selebihnya, laga ajaib penentu selembar tiket di babak play-off Grup H itu berupa adu jotos dan karate.
Sejak awal sebelum kick-off, sudah tercium tanda-tanda kericuhan. Sebelum koin tos, pihak Persewangi menolak dengan tegas sesi salaman antar pemain yang ditengahi empat wasit di lapangan.
- Lagi, Klub Liga 2 Pertanyakan Keputusan 'Ajaib' PT LIB
- Hasil dan Klasemen 16 Besar Grup A Liga 2: PSPS Lolos, Kemenangan PSS Sleman Sia-sia
- Jadwal dan Klasemen Grup A Babak 16 Besar Liga 2: Persis Akan Bantu PSS Lolos?
- Martapura FC Lolos 8 Besar, Berikut Klasemen Lengkap Grup D Liga 2
- Playmaker Persija Sedih Persegres Degradasi ke Liga 2
"Karena kami menganggap ini bukan pertandingan melawan mereka (tanggal 9, seharusnya Persewangi melawan PSCS Cilacap)," ujar Kiper Persewangi, Nanda Pradana dalam jumpa pers.
Tanda-tanda kericuhan itu pun terjadi juga. Baru 26 detik laga berjalan, Wasit Suhardiyanto dari Muara Enim sudah mengeluarkan kartu kuning kepada Didik Ariyanto akibat pelanggaran keras.
Gelandang sayap Persewangi itu pun sudah diusir keluar lapangan di menit ke-3, bersama Kapten PSBK, Aditya Wahyudi akibat saling tonjok di lapangan.
Kerusuhan lebih besar pun terjadi di menit 15. Persewangi mendapatkan kartu merah keduanya pasca Deki Rolias Candra melakukan tekel brutal kepada pemain PSBK. Laga pun terhenti akibat adu pukul merembet ke bangku cadangan.
Sempat terhenti hingga 30 menit, laga dilanjutkan dengan tensi yang makin panas. Menit 20, laga kembali terhenti selama 2 menit lantaran pelanggaran keras Dadang kepada pemain PSBK hingga kembali menyebabkan kerusuhan antar tim.
Setelah itu, laga berjalan normal dengan komposisi 10 pemain PSBK dan 9 pemain Persewangi. Dan kerusuhan lebih besar lagi mencetus di menit 82, pasca skor menjadi 1-0 untuk PSBK. Pemain cadangan pun ikut-ikutan merangsek dan saling tendang maupun pukul tim lawan.
Laga pun kembali dilanjutkan 10 menit kemudian, dan akhirnya terhenti di menit 86. Pemicunya adalah wasit tidak memberi tendangan bebas setelah pemain Persewangi dijatuhkan tepat satu meter di luar kotak penalti.
"Itu sudah bukan menggambarkan pertandingan sepakbola. Tapi ini seperti Smack Down, tinggal kasih ring saja," imbuh Manajer Persewangi, Bagong Iswahyudi.