Laga bertajuk play-off 'khusus' Liga 2 antara PSBK Blitar vs Persewangi Banyuwangi, Selasa (10/10/17) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, nyatanya menarik perhatian banyak pihak. Bukan hanya soal kericuhan yang terjadi pada laga itu, namunn juga soal teki-teki terkait adanya label play-off khusus.
Terkait adanya play-off khusus tersebut, pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator liga kemudian memberikan penjelasan. Direktur Operasional PT LIB, Tigor Shalomboboy mengatakan hal itu merupakan keputusan PSSI setelah pihak PSBK Blitar melayangkan protes beberapa waktu lalu.
"Kewenangan itu (adanya play-off khusus) murni ada di Federasi, saya tidak mengatakan PSSI profesional atau tidak, tapi setiap negara pasti berbeda kebijakan dan kita hormati keputusan dan menjalankan," tutur Tigor Shalomboboy, Rabu (11/10/17).
"Semoga ini jadi pembelajaran buat semua soal pemahaman regulasi yang harus dipegang baik-baik. Semoga ini terakhir semoga tidak ada ke depan," sambungnya.
Tigor menjelaskan, disetujuinya laga 'ulangan' Persewangi Banyuwangi vs PSBK Blitar dikarenakan PSBK menganggap mereka yang berhak menjalani play-off melawan PSCS Cilacap. Pihak PSBK menganggap mereka unggul dalam agregat gol dari Persewangi.
"Kewenangan ada di Federasi, kalau regulasi yang kita pakai itu head to head dan kalau imbang maka selisih gol yang dipakai, tidak ada agregat. Ada fakta yang harus saya sampaikan, bahwa interpretasi klub PSBK adalah menganggap agregat dihitung dan itu yang kita sudah sampaikan dan beri penjelasan," jelasnya.
Sebagai informasi poin kedua tim sama di klasemen akhir grup 6 Liga 2 sebenarnya sama yakni 18. Namun Persewangi unggul selisih gol yakni plus satu, sedangkan PSBK nol. Sesuai aturan yang berlaku, maka Persewangi yang seharusnya menjalani play-off untuk bertahan di Liga 2.
Akan tetapi, PSBK Blitar kemudian tidak puasa dan mengajukan protes ke PSSI dan setujui untuk melakukan laga penentuan dengan tajuk play off khusus. Pada akhirnya PSBK dinyatakan menang 1-0 atas Persewangi setelah keduanya bertanding kemarin di Malang.