Buntut dari bentrokan suporter Persita Tangerang dan PSMS Medan, puluhan korban berjatuhan. Tidak sedikit dari mereka yang berjenis kelamin perempuan.
Kericuhan bermula saat pertandingan pamungkas Grup 2 babak 16 besar Liga 2 antara Persita melawan PSMS di Stadion Mini Persikabo, Rabu (11/10/17) berakhir. Kedua suporter terlibat kerusuhan di atas lapangan.
Sejumlah suporter Pendekar Cisadane, julukan Persita, turun ke lapangan untuk menghampiri skuat Persita. Mereka membentangkan spanduk protes tanda kekecewaan.
Dari situ, mereka kemudian melempari tribun suporter PSMS dengan botol dan batu. Sontak, provokasi itu membuat emosi pendukung PSMS terpancing. Mereka balik turun ke lapangan untuk mengejar suporter Persita. Alhasil, bentrokan pun tidak dapat dihindarkan.
- Buntut Perkelahian, Persewangi Banyuwangi Dinyatakan Degradasi dan Didenda 100 Juta
- Persita vs PSMS Berakhir Ricuh, Banur dan Djanur Kompak Kutuk Keributan Antar Suporter
- Bentrokan Suporter Tutup Partai Persita Lawan PSMS
- PSMS Medan dan PSIS Semarang Lolos 8 Besar, Berikut Hasil dan Klasemen Akhir Grup B
Dari pantauan INDOSPORT, korban lebih banyak jatuh dari kubu suporter Persita. Kebanyakan dari mereka mengalami luka lebam dan bocor kepala.
Saking ganasnya efek dari keributan, suporter perempuan Persita juga jadi korban. Bahkan, beberapa dari mereka sampai ada yang pingsan. Kemudian, mereka dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat. Hingga sampai saat ini, belom ada laporan terkait korban jiwa buntut kericuhan antar suporter.
— Rony Umbara (@ronyumbara) October 11, 2017
Sementara itu, Kabag Ops Polres Bogor Kompol Faisal Pasaribu mengatakan jajarannya sudah mengerahkan 300 pasukan pengendali massa. Itu dilakukan untuk mengamankan pertandingan dan bisa membubarkan keributan meskipun memakan waktu yang cukup lama.
"Kami sudah berhasil membubarkan keributan antar suporter ini. Dalam kejadian ini kami tak mengamankan suporter baik dari kubu Persita maupun dari PSMS Medan," singkat Kompol Faisal.
— Rony Umbara (@ronyumbara) October 11, 2017