PSIR Rembang mendapat modal bagus di awal babak play-off Liga 2. Membuka laga di Grup F, tim berjulukan Laskar Dampo Awang itu mampu mengemas tiga angka lewat kemenangan 1-0 atas PS Timah Bangka Belitung (Babel).
Uston Nawawi mengakui, bahwa tim asuhannya memang belum maksimal meski mencatat kemenangan. Hal itu berdasarkan atas lemahnya sentuhan bola ketika hendak membuka peluang gol.
Bahkan, kemenangan yang dipetik tim pesisir Utara Jawa Tengah itu baru tercipta di menit ke-86. Wasit Nanang Tri Wibowo asal Banjarmasin, menghadiahkan penalti atas pelanggaran bek PS Timah Babel, dan bisa dituntaskan dengan baik oleh Yoni Ustad Bakori.
"Di pertandingan selanjutnya, kami berusaha untuk lebih maksimal. Kemenangan ini patut disyukuri," tutur Uston Nawawi di ruang konferensi pers Stadion Gelora Delta, Sidoarjo.
Tiga poin yang sarat keberuntungan memang. Kendati demikian, Pelatih PSIR Rembang itu mengaku lega dengan progres yang ditunjukkan anak asuhnya.
"Bagaimana pun, pertandingan pertama pasti tidak mudah. Itu lah yang dirasakan pemain tadi," imbuhnya.
Midfielder legendaris Persebaya Surabaya di era Liga Indonesia tersebut lalu memaparkan soal belum padunya permainan anak asuhnya. Masuknya beberapa pemain baru, ikut mempengaruhi soliditas tim yang dimotori Rudy Bogel Setiawan, eks Wonderkid orbitan Persija Jakarta itu.
"Masuknya mereka juga saat-saat injury time (menjelang batas akhir waktu pendaftaran pemain baru). Jadi memang perlu waktu lagi untuk lebih maksimal," bilangnya.
Sedangkan PS Timah Babel bertindak sportif dengan mengakui kekalahan dari PSIR, meski melalui sepakan penalti di empat menit akhir pertandingan.
"Kami harus rela melepas tiga poin akibat lengah di menit terakhir. Pertandingan berjalan cukup seru, dan selamat untuk kemenangan PSIR," sebut Asisten Manajer tim, Mintra Djaya.