Keributan antar-suporter PSMS Medan dan Persita Tangerang di Liga 2 pada Rabu (11/10/17) di di Stadion Mini Persikabo, Kabupaten Bogor berbuntut panjang dengan meninggalnya salah satu suporter Persita asal Tangerang Selatan.
Kejadian itu pun mendapatkan kritik keras dari pelatih Persita, Bambang Nurdiansyah. Ia sangat menyayangkan adanya insiden tersebut lantaran menurutnya pertandingan sendiri berjalan aman hingga usai.
"Saya sangat menyayangkan, karena pertandingannya sendiri tidak ada masalah dan lancar sampai selesai. Mungkin gara-gara karena namanya suporter jadi main lempar dan sebagainya, tapi apapun itu saya menyesali kejadian itu," ujarnya saat dihubungi INDOSPORT.
Banur, sapaan akrab Bambang Nurdiansyah juga mengaku tidak mengetahui secara detail kronologi kejadiannya. Hal itu dikarenakan saat itu tim Pendekar Cisadane sudah berada di ruang ganti dan cukup kaget dengan peristiwa itu.
"Kejadiannya pun saya tidak tahu pasti apa yang terjadi karena kami sudah masuk ruang ganti. Dan tiba-tiba ada ramai-ramai, ada ribut antar dua suporter dan kami juga kaget," sambungnya.
Pelatih 56 tahun itu sangat kaget mendengar berita duka ini. Pasalnya, saat ini ia dalam keadan kurang sehat dan meminta agar ke depan tidak ada lagi kejadian brutal yang memakan korban jiwa dari lapangan hijau.
- Turut Prihatin, Viking Ucap Belasungkawa atas Meninggalnya Fans Persita
- Suporter Tewas Saat Kontra PSMS, Persita Ucapkan Pernyataan Resmi
- Ricuh dengan PSMS Medan, Seorang Pendukung Persita Tewas
- Persita Babak Belur di 16 Besar, Banur Pasrah Terkait Masa Depannya
- Oknum TNI Diduga Pukuli Suporter Persita Secara Brutal
- Kacau! Begini Suasana Ricuhnya Laga Persita Tangerang vs PSMS Medan
- Diwarnai Kericuhan Pasca Laga, Djanur Beberkan Alasan Kemenangan atas Persita
- Pendukung Perempuan Persita Jadi Korban Keganasan Bentrokan Antar Suporter
- Persita vs PSMS Berakhir Ricuh, Banur dan Djanur Kompak Kutuk Keributan Antar Suporter
- Bentrokan Suporter Tutup Partai Persita Lawan PSMS
"Ke depannya jangan sampai seperti ini lagi, pertandingannya sendiri aman sampai selesai kok. Cukup sudah korban-korban yang harus meninggal di lapangan," aku Bambang.
"Saya sendiri bahkan baru tahu kabar ini dari anda, saya masih sakit dan mungkin lebih jelasnya ke manajemen, pasti ada yang datang," tutup mantan pelatih Persija Jakarta tersebut.
Sebagai informasi, suporter Persita yang meninggal diketahui berasal dari basis Viola Tangerang Selatan bernama Banu Rusman. Pemuda 17 tahun itu mengalami sobek pada bagian kepala yang membuat nyawanya tak dapat tertolong lagi.