PSCS Cilacap begitu meradang setelah hanya meraih hasil imbang dalam laga perdana babak play-off Liga 2, Kamis (12/10/17) malam. Menghadapi PSBK Blitar, tim berjuluk Laskar Nusa Kambangan itu seperti tak rela hanya meraup sebiji angka lewat skor 1-1.
Akibat raihan itu, PSCS pun gagal menggeser posisi PSIM Yogyakarta di puncak klasemen Grup H. Karena pada laga sore harinya, PSIM mampu menjungkalkan Persipur Purwodadi dengan skor 2-1.
"Kita akui rugi besar ketika hanya imbang. Sepanjang 90 menit, kita yang lebih menguasai pertandingan," bilang pelatih PSCS Cilacap, Jaya Hartono, di ruang konferensi pers Stadion Kanjuruhan Malang, Kamis malam. "Mereka (PSBK) hanya menunggu, dan melancarkan serangan-serangan balik saja."
Jemmy Suparno dkk memang mendominasi permainan. Sayangnya, satu kelengahan berbuah fatal di awal laga. Pada menit 19, PSBK justru unggul lebih dulu melalui gol Angga Yuda Herlambang.
Setelah berusaha keras, gol yang ditunggu PSCS pun hadir di menit 52 lewat sontekan Imam Witoyo. Sekaligus menutup pertandingan play-off kedua di Stadion Kanjuruhan Malang itu.
PSCS sebenarnya lebih diunggulkan untuk menang. Lantaran mereka punya waktu recovery dua hari lebih banyak ketimbang PSBK, yang baru dua hari lalu menjalani laga keras melawan Persewangi Banyuwangi.
"Tapi, PSBK sudah sangat mengenal karakter lapangan Kanjuruhan ini. Recovery mereka juga sudah ideal, main sore, istirahat satu hari lalu bertanding lagi malam hari. Sementara kami istirahat 3 hari sejak datang ke Malang, tapi tidak efektif karena kesulitan mencari lapangan untuk latihan," eks Pelatih Persib Bandung itu menuturkan.
Kubu PSBK pun menganggap raihan satu poin ini sudah sangat luar biasa. Mengingat, tim berjuluk Laskar Peta sudah melakoni partai superkeras dua hari lalu.
"Tidak bisa dipaksakan lagi untuk menang. Dengan kondisi seperti ini, rasanya satu poin sudah sangat bagus," ucap pelatih PSBK, Bonggo Pribadi.