Kekalahan Persebaya dari Kalteng Putra masih menyisakan tanda tanya besar. Terlebih, kekalahan itu dialami Persebaya yang pertama kalinya, setelah tujuh laga perkasa dan justru terjadi di laga pamungkas Grup C babak 16 besar.
Dampak dari kekalahan Persebaya pun berimbas pada kegagalan Persigo Semeru FC melenggang ke babak 8 besar. Tim berjulukan The Lava itu akhirnya kalah secara head to head, meski sama-sama mengumpulkan 9 poin.
"Yang jelas, sangat disayangkan jika tim sebesar Persebaya kalah di kandang sendiri. Kami tahu kekuatan mereka karena sudah menghadapinya," imbuh Pelatih Persigo Semeru FC, Putut Wijanarko.
Sementara Persebaya dan Kalteng Putra yang mengumpulkan 11 angka, berhak menjadi wakil Grup C ke babak 8 besar Liga 2.
"Persebaya jelas lebih diunggulkan untuk menang karena bermain di kandang. Dan jika itu terwujud, maka kami yang lolos karena menang juga," bilang Manajer Persigo Semeru FC, Miko Agus Pribadi.
Tak pelak, perjuangan Nugroho Mardiyanto dkk untuk mengalahkan PSBS Biak pun seakan sia-sia. Menjamu PSBS yang tak punya kepentingan apa-apa, Persigo Semeru FC memastikan tiga poin melalui gol Taji Prasethio di menit 93.
"Bagaimana pun, perjuangan para pemain patut diacungi jempol. Mereka sudah berjuang sekuat tenaga untuk menang," imbuhnya.
Berbagai asumsi mengenai kekalahan Persebaya pun kemudian muncul. Salah satunya adalah isu yang menyebut tim berjulukan Bajul Ijo itu sengaja mengalah lantaran memilih calon lawan mereka di babak 8 besar.
Dengan menempati runner-up Grup C, Persebaya tergabung di Grup Y dan bakal bertemu PSPS Riau, PSIS Semarang serta juara grup D yang masih diperebutkan Martapura FC, PS Mojokerto Putra, maupun Madura FC.
"Wah, kalau soal itu saya tidak mau berandai-andai. Mungkin publik sepakbola bisa menilai sendiri," Miko mengatakan.
Babak 8 besar Liga 2 sendiri akan berlangsung dengan sistem home tournament. PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) baru akan membuka pendaftaran kota yang bakal menjadi tuan rumah pada minggu depan.