Gol kontroversial tersaji saat Panama bersua dengan Kosta Rika di laga akhir babak Kualifikasi Piala Dunia 2018. Pada pertandingan itu, salah satu pemain Los Canaleros, yaitu Gabriel Torres mencetak angka penyama kedudukan di menit 53, setelah sebelumnya tim lawan unggul di menit ke-36 lewat Johan Venegas.
Namun, gol pertama Panama itu memunculkan perdebatan. Sebab saat itu, sejatinya bola tidak melewati garis gawang. Sayangnya, wasit dan hakim garis tetap menganggap gol itu sah dan memberikan satu angka bagi tim tuan rumah.
Menilik pada perdebatan 'gol hantu' Torres itu, Presiden FIFA, Gianni Infantino pun mengungkapkan bahwa sudah saatnya bagi teknologi Video Assistant Referees (VAR) untuk digunakan. VAR, dikatakan olehnya, akan bisa mengurangi bahkan menghilangkan masalah seperti itu, sebagaimana diberitakan Marca (12/10/17).
"Ketika Anda bermain dalam babak Kualifikasi Piala Dunia dan pertandingan itu diputuskan oleh kesalahan interpretasi wasit, yang mana bisa terjadi karena mereka merupakan manusia pada umumnya, maka inilah saatnya untuk memperbaiki keadaan," jelas pria berusia 47 tahun itu.
"Ketika seluruh dunia telah melihatnya dalam beberapa detik dan satu-satunya yang tidak melihat ialah wasit, bukan karena ia tidak ingin tetapi karena ia dilarang untuk melihat itu. Dan tentu saja, itu bisa diperbaiki, maka saya pikir bahwa kami harus bergerak seiring waktu dan melangkah maju."
Sementara itu, Infantino juga menegaskan bahwa pihaknya ingin VAR diperkenalkan secepat mungkin. Dirinya turut berharap, teknologi itu akan bisa digunakan pada musim panas mendatang.
"Kami siap untuk menggunakan VAR, namun keputusan belum diambil. Setiap kali teknologi itu digunakan, VAR mengonfirmasi keputusan wasit ataupun memberikan koreksi atas kesalahan."
"Namun, tujuan utamanya ialah untuk mengoreksi kesalahan besar dan tidak setiap detail dalam pertandingan," ucap pria kelahiran Swiss itu.