Viola Tangsel memberikan penghormatan terakhir kepada Banu Rusman, salah satu anggotanya yang tewas dalam insiden usai laga Persita Tangerang melawan PSMS Medan. Salah satu komunitas pendukung Persita ini melepas pemuda berusia 17 tahun tersebut dengan cara yang cukup membuat mata nanar.
Viola Tangsel menyebut bahwa mereka tidak menyimpan dendam atas tewasnya Banu. Meski demikian mereka akan tetap mengenang Banu dan bagaimana kegigihan dirinya mendukung Persita hingga tewas.
Hal ini disampaikan dalam akun Instagram resmi Viola Tangsel. Mereka juga mengunggah detik-detik kedatangan jenazah Banu ke rumah duka serta kondisi terakhirnya sebelum wafat.
Jenazah Banu sendiri rencananya akan dibawa ke kampung halamannya di Kampung Kendayan, Desa Tengeng Wetan, Pekalongan. Joko Driyono, Wakil Ketua PSSI, sudah menyambangi rumah keluarga almarhum untuk memberikan duka citanya.
"Kami tidak menanam dendam terhadap siapapun, tapi kami akan selalu ingat akan hal apapun tentangmu, termasuk caramu meninggalkan kami. Selamat jalan Banu Rusman," tulis unggahan tersebut.
Tewasnya Banu juga mendapatkan simpati dari sejumlah publik sepakbola nasional. PSSI melalu Edy Rahmayadi, sang Ketua Umum berjanji akan melakukan investigasi dan menghukum para pelaku yang terlibat dalam tragedi ini.
Menurut catatan Save Our Soccer, Banu merupakan korban tewas usai menyaksikan laga di stadion ke-65 sejak tahun 1995. Kejadian ini menjadi catatan kelam suporter nasional, karena sebulan sebelumnya, Catur Juliantono juga tewas di stadion usai menyaksikan laga uji coba Timnas Indonesia melawan Fiji, September silam.