Kenangan di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Selatan, tidak akan pernah dilupakan oleh Febri Alyati. Suporter perempuan Persija Jakarta itu bertemu calon pendamping hidupnya di stadion sarat sejarah tersebut.
Tepatnya di Trofeo Persija pada 2016 lalu. Perempuan berusia 21 tahun itu tidak sengaja bersua dengan Ahmadi, seorang pendukung Persija yang berasal dari Tomang, Jakarta Barat.
Febri berkisah awal mulanya bertemu dengan Ahmadi, yang saat ini berstatus tunangannya. Mereka baru saja mengikat keinginan untuk menikah pada 8 Oktober 2017 lalu.
“Laki-laki yang saat ini jadi pendamping aku awalnya dia cuma manggil-manggil. Angel, angel gitu katanya. Dia sampai manggil aku tiga kali baru aku respons. Setelahnya, kita nonton Persija bareng terus sampai sekarang,” buka Febri ketika dihubungi INDOSPORT.
Jak Angel, Febri Alyati saat menyaksikan laga Persija Jakarta.Perempuan kelahiran Jakarta, 8 Februari 1996 lalu itu mengaku bukan tipe cewek yang gampang dirayu laki-laki. Tapi entah mengapa, dia jatuh ke pelukan Ahmadi. Seorang pria yang menggodanya di stadion.
Selain itu, Febri juga bercerita bagaimana dia bisa menjadi seorang suporter Persija perempuan. Menurut perempuan yang baru lulus kuliah tersebut, semua itu berawal sejak dia duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
“Awalnya sih cuma ikut-ikutan teman. Enggak ngerti bola malah. Sampai lama-lama keseringan nonton. Ngeliat solidaritas dan kekompakan Jakmania, suporter Persija, dari mana-mana. Sampai mereka pun menghargai dan melindungi Jak Angel,” jelas Febri.
Jak Angel, Febri Alyati.“Jadi berasa menyatu sama mereka. Semakin cari tahu tentang Persija dan Jakmania. Hingga pada akhirnya, jatuh cinta dengan Persija. Banyak cerita yang tidak bisa aku lupain. Termasuk bertemu pria yang akhirnya mengikat aku saat ini karena Persija,” paparnya.
Selain hobi menonton Persija, Febri juga memiliki kesibukan lainnya. Yaitu, bercengkrama dengan alam. Ya, Febri merupakan perempuan yang suka mendaki gunung. Bahkan, tak jarang Febri membawa atribut Persija ke puncak gunung yang didakinya. “Iya aku juga suka naik gunung,” pungkas Febri.