Madura FC mengikuti jejak Persigo Semeru FC yang gagal menembus babak 8 Besar Liga 2. Prosesnya pun sama, yakni Madura FC mampu memenangi laga pamungkas saat bertemu Persiwa Wamena di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jumat (13/10/17).
Sejak awal, tim berjuluk Laskar Jokotole itu memang tinggal menunggu waktu saja untuk mencetak gol dan menang. Dominasi permainan dilancarkan Ahmad Mahrus Bahtiar dkk. Membuat Persiwa tampil tertekan dan tak mampu keluar dari setengah lapangan untuk menyerang.
Dan benar saja, Madura FC lalu menciptakan gol cepat di awal babak kedua. Sundulan Beny Ashar di menit 46, tak mampu dibaca oleh Alexander Weya yang tampil ciamik sepanjang babak pertama. Beny pun menjadi pahlawan kemenangan bagi Madura FC, setelah sepakannya di menit 62 meluncur deras ke gawang kiper cadangan Persiwa itu.
Sayangnya, raihan tiga poin itu tak mampu membawa tim yang bermarkas di Stadion Ahmad Yani Sumenep itu melaju ke babak 8 Besar. Koleksi 10 poin akhir di klasemen Grup D masih kalah dari Martapura FC (11 poin) yang di saat bersamaan takluk 1-2 dari PS Mojokerto Putra (12 poin).
"Tentunya kami selalu bersyukur masih bisa menang di laga terakhir. Langkah kami terhenti sampai 16 Besar Liga 2 juga sudah bagus," kata Ismayana Arsyad, yang menggantikan posisi Salahudin ketika konferensi pers, Jumat (13/10/17).
Asisten pelatih Madura FC itu pun tak mempermasalahkan hasil akhir timnya yang gagal memenuhi target promosi ke Liga 1, seperti yang sudah ditetapkan sejak awal musim. "Target awal memang promosi ke Liga 1. Tapi dalam perjalanan ini, kami sudah senang bisa sampai 16 Besar," imbuh dia.
Persiwa sendiri sudah pasti tidak lolos ke babak 8 Besar sejak kalah di pertandingan keempat babak 16 Besar. Perbedaan atmosfer persaingan di babak 16 Besar menjadi alasan kuat terhentinya laju tim berjuluk Badai Pegunungan Tengah itu.
"Pemain kami kurang mendapatkan tekanan di Babak Penyisihan Grup 8 lalu, seperti faktor tidak adanya penonton. Kami juga tidak bisa bersaing karena faktor tidak bisa menambah pemain," kata sang pelatih, Djoko Susilo.