Perjuangan keras PS TNI menghadapi Arema FC, akhirnya tidak sia-sia. Satu poin berhasil didapat Wawan Febrianto dkk melalui hasil imbang 1-1 kontra Arema FC dalam pekan ke-29 Liga 1.
Rudy Eka Priyambada memaparkan bahwa kunci keberhasilan mencuri satu angka di Stadion Kanjuruhan adalah dengan memahami karakter permainan Arema. Terlebih, ia mengaku sudah mengetahui kelemahan Arema setelah melakukan observasi di beberapa pertandingan lawan belakangan ini.
"Saya sudah mempelajarinya, seperti saat mereka menghadapi Bali United. Ada beberapa kelemahan teknis dari Arema," tutur juru taktik PS TNI itu.
"Arema terlalu enjoy saat menyerang. Nah, kami atasi situasi itu ketika mereka juga lemah dalam transisi ofensif menuju defensif," imbuhnya.
Analisis eks pembesut Celebest FC Palu itu memang benar adanya. PS TNI kerap melancarkan serangan balik cepat, meski berisiko tinggi ketika menunggu momentum saat diserang Arema di daerah pertahanan sendiri.
Risiko pertama sudah terhampar di menit 62, ketika Esteban Vizcarra sukses membuka skor lewat serangan gencar dengan memanfaatkan assist Dedik Setiawan. Padahal, permainan tim berjulukan The Army itu sangat rapat dalam bertahan sepanjang paruh pertama.
Kesabaran itu pun akhirnya berbuah manis. Masuknya Sansan Fauzi merubah arah serangan menjadi lebih hidup. PS TNI pun bisa menyamakan skor di menit 73, saat sepakan Sansan Fauzi menembus gawang Arema pasca pelanggaran Utama Rusdiana kepada Sansan.
"Tapi intinya, kunci keberhasilan kami mendapat satu angka di sini adalah kerja keras, disiplin, dan tidak lupa terus berdoa," paparnya.
Tambahan satu poin memang tak mengubah posisi PS TNI di urutan 14 dengan 33 angka. Namun setidaknya, hasil imbang di kandang Arema semakin menguatkan PS TNI untuk tetap bersaing menuju papan tengah.