Sudah jatuh, tertimpa tangga. Sepertinya peribahasa itu pantas untuk menggambarkan situasi pelik yang kini tengah dihadapi oleh salah satu kontestan Gojek Traveloka Liga 1, Persegres Gresik United.
Tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu sudah dipastikan degradasi ke Liga 2 dari kompetisi Liga 1 musim ini. Hampir semusim melakoni laga di Liga 1, skuat anak asuh Hanafi ini kerap menjadi lumbung gol untuk tim lawan.
- Lakukan Belasan Penyelamatan Lawan Persija, Kiper Persegres Banjir Pujian
- Kontra Persiba, Playmaker Bali United Sebut Pertandingan Akan Berjalan Sulit
- Pelatih Thailand U-19 Bocorkan Pengalaman Berharga Pasca Telan 2 Kekalahan di Indonesia
- Soroti Kekerasan di Liga 2, Media Asing Sebut Indonesia sebagai Raksasa yang Tengah Tidur
Teraktual, Asryad Yusgiantoro dkk digulung 0-5 oleh Persija Jakarta pada pekan ke-29 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (14/10/17). Dalam lima laga terakhir, Persegres sudah kebobolan sebanyak 24 kali.
Kenyataan seperti itu pun membuat kiper Persegres, Satria Tama, ikut larut dalam kekecewaan. Penjaga gawang Tim Nasional (Timnas) Indonesia tersebut terkadang sulit untuk menerima fakta yang sebenarnya.
“Pastinya sedih. Ini tim saya. Seperti ada rasa tidak terima tim saya kebobolan banyak gol. Tapi mau bagaimana lagi, tim saya sudah berusaha,” ucap Satria saat ditemui INDOSPORT di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (14/10/17).
Satria sudah tidak pernah bermain pada tiga partai teraktual Laskar Joko Samudro. Terakhir, kiper berusia 20 tahun tersebut bertanding saat Persegres dibabat 1-5 oleh PSM Makassar pada pekan ke-25.
“Kalau saya profesional, kalau diturunkan siap. Mungkin itu strategi dari pelatih. Balik lagi, kalau diturunkan saya siap,” pungkas Satria.
Hingga berita ini diturunkan, Persegres telah kemasukan 81 gol dan hanya memasukkan 22 gol saja. Mereka berada di posisi juru kunci dengan mengoleksi 10 poin dari 29 laga yang telah dilakoni.