Kompetisi Liga 2 Indonesia saat ini akan memasuki babak 8 besar, di mana para peserta akan bersaing memperebutkan empat tiket ke babak semifinal. Akan tetapi, karena ada sejumlah permasalahan dalam sepekan terakhir, jadwal yang seharusnya sudah dimulai akhir bulan ini terpaksa ditunda.
"Liga 2 telah diputuskan yang harusnya 8 besar kick-off 20 Oktober ditunda. Kepentingannya ada dua. Pertama, menyangkut persiapan pelaksanaan yang sebaik-baiknya, dan kedua, tempatnya yang kemarin LIB telah memberikan kesempatan peserta untuk bidding, itu ditinjau ulang," jelas wakil ketua PSSI, Joko Driyono.
- Polemik Penanganan Awal Choirul Huda, Ini Jawaban PSSI
- Persiba 3-2 Bali United: Berakhir Dramatis di Menit Akhir
- Pasca Insiden Choirul Huda, PT LIB Ingatkan Pemain Lebih Respek
- Edy Sebut Sistem Degradasi Buat Tensi Kompetisi Semakin Memanas
- Kenang Choirul Huda, PT LIB Berikan Penghormatan Khusus di Liga 1
Lebih lanjut, Jokdri (sapaan Joko Driyono) menjelaskan kemungkinan besar babak 8 besar Liga 2 akan dilakukan di tempat netral atau tidak di kandang salah satu peserta. Hal itu dilakukan sebagai salah satu cara untuk menurunkan potensi konflik seperti di babak sebelumnya.
"PSSI ingin mempertimbangkan tempat babak 8 besar dilakukan di tempat netral. Itu semua upaya kita meminimalisir dan lebih prepare tensi tinggi yang kemungkinan muncul," ujarnya.
"High tension adalah fakta karena semua ingin jadi yang terbaik. Tapi sepakbola ada elemen fair play, disiplin, suportivitas, respect dan mudah-mudahan ini tetap jadi roh untuk kita semua untuk menyelamatkan kompetisi yang akan berakhir," sambung Jokdri.
Sebagai persiapan, PSSI juga akan memanggil delapan tim peserta dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator Liga 2, untuk melakukan komunikasi lebih intens mengenai pemilihan lokasi atau stadion tempat digelarnya pertandingan.
"Tanggal 20 Oktober, Exco akan memanggil LIB, rekomendasinya adalah Liga mempertimbangkan menganulir proses bidding tersebut setelah bisa ditetapkan tempat netral yang akan dikelola oleh liga sekurang-kurangnya satu minggu sejak pertemuan itu," tutup Jokdri.
Sebagai informasi, delapan klub yang telah memastikan tiket babak 8 besar adalah Persis Solo, PSMS Medan, Kalteng Putra, Martapura FC, PSPS Riau, PSIS Semarang, Persebaya dan PS Mojokerto Putra.
Pada babak babak 8 besar nantinya, delapan klub ini dibagi dalam dua grup (masing-masing empat tim) dan pertandingan bersifat home turnamen serta dua tim teratas berhak maju ke babak empat besar.