Satu hari pasca wafatnya Choirul Huda, pihak keluarga mulai membuka diri. Sang istri beserta kerabatnya, mulai mau bercengkerama dengan awak media, yang mulai berdatangan di rumah duka, kawasan salah satu ruas jalam protokol Kota Lamongan, hari ini, senin (16/10/17).
Pihak keluarga pun tidak menyangka akan ditinggalkan kiper berusia 38 tahun itu secepat ini. Pasalnya, tidak ada firasat apa pun yang dirasakan Lidya Anggraeni, istri Choirul Huda, ketika sang suami pamit untuk membela Persela Lamongan menghadapi Semen Padang, kemarin sore.
- Paling Ditunggu Kehadirannya, Ini Unggahan Medsos Pertama Soal Bek Persela Lamongan Ramon Rodrigues
- Mengharukan, Ketika LA Mania Ucapkan Ulang Tahun kepada Choirul Huda
- Selain Choirul Huda, Mantan Bek Persib Juga Tutup Usia
- Mencengangkan, Seorang Tim Medis Penolong Choirul Huda Berwajah Mirip Sang Kiper!
- Ini Bukti Kiper Persela FC Choirul Huda Punya Skill Sekelas Gianluigi Buffon
- LA Mania Cantik Nangis Sesenggrukan Dengar Kabar Kiper Persela Choirul Huda Meninggal
"Tidak ada firasat apa-apa dan beliau juga sedang sehat, tidak sedang sakit apa pun," ujar istri Choirul Huda tersebut.
Satu pekan belakangan ini, Huda memang menjalani aktifitas seperti hari-hari biasanya. Selesai jam latihan pagi menuju latihan sore bersama Persela, Huda juga sibuk sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kabupaten Lamongan. "Setiap hari juga latihan pagi dan sore sepeti biasanya. Kalau libur latihan, ya ke kantor," Lidya mengungkapkan.
"Ketika pamit kepada keluarga, saya dan anak-anak juga seperti biasanya. Bahkan, kami sempat Shalat Zuhur bersama-sama," imbuhnya. Namun siapasangka, kalimat-kalimat yang diucapkan Choirul Huda ketika pamit akan bertanding, menjadi yang terakhir didengar Lidya beserta kedua putranya. Huda dinyatakan meninggal dunia pada Minggu petang, usai menjalani perawatan intensif di RSUD Dr. Soegiri Lamongan.
Hal itu karena Huda mengalami gangguan pernafasan pasca dadanya berbenturan langsung dengan kaki Ramon Rodriguez, saat sama-sama berusaha membuang bola serangan Semen Padang di menit akhir babak pertama.
"Sama sekali tidak menyangka, suami saya bermain untuk terakhir kalinya di lapangan. Kesempatan bermain dari Coach Aji Santoso tak disangka adalah untuk terakhir kalinya," tutur Lidya.
"Saya memohon maaf atas segala kesalahan yang pernah diperbuat suami saya, sekaligus mohon doanya," tutupnya.