Ada hal yang mengganjal di balik hasil imbang 1-1 yang diraih Arema FC saat menjamu PS TNI, di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (14/10/17). Saat laga memasuki injury time, terlihat ada aksi protes yang dilakukan para pemain Arema FC.
Johan Alfarizi dan beberapa pemain Arema lainnya, terlihat melakukan protes kepada wasit Mochamad Adung, yang saat itu masih sibuk mengurusi pemain PS TNI yang terkapar akibat cedera. Namun wasit tak menggubris protes yang dilakukan para pemain Arema.
Merasa protesnya tak ditanggapi, kapten tim Arema FC itu lalu berlari menghampiri wasit cadangan, Suprapto, setelah menunjukkan waktu tambahan 4 menit melalui papan penunjuk. Aksi sang kapten kontan memancing reaksi para penonton. Beberapa di antara penonton ikut melancarkan hujatan kepada pengadil lapangan hijau asal Jakarta Barat itu, meski mereka belum tentu tahu akar masalahnya.
"Saya sedikit kecewa dengan kepemimpinan wasit dan sempat emosi," Johan Alfarizi membeberkan alasan dari aksi protes yang dilakukannya. "Wasit hanya memberi 4 menit tambahan waktu, padahal waktu di jam tangannya masih menunjuk menit ke-37."
Alfarizi dan beberapa pemain Arema merasa kecewa lantaran wasit dinilai kurang fair dalam memberi tambahan waktu. Seperti diketahui, setiap wasit selalu mengenakan dua penunjuk waktu pertandingan dengan fungsi yang berbeda.
Menit ke-37 yang dimaksud Alfarizi adalah waktu pada jam wasit yang merupakan durasi aktif, dikurangi oleh terhentinya pertandingan lantaran insiden pemain yang cedera. Satu jam lainnya adalah durasi utuh, yang berjalan tanpa dikurangi waktu akibat insiden tertentu.
Jika merujuk aturan, maka seharusnya Mochamad Adung memberikan waktu tambahan 7 menit, atau 5 menit waktu maksimal sesuai aturan FIFA. Maka dari itu, para pemain Arema FC tampak kecewa lantaran tengah berusaha keras memenangkan pertandingan saat skor masih imbang 1-1.
"Hasil pertandingan hari ini, jelas kami kecewa. Kami tidak bisa memberi kemenangan kepada keluarga kami," tutupnya.