PSCS Cilacap akhirnya dapat memetik tiga poin perdana atas PSIM Yogyakarta, sekaligus poin terakhirnya di babak play-off Grup H. Kemenangan yang seakan semu, lantaran tak mengubah status tim berjulukan Laskar Nusakambangan itu di Liga 2.
Hanya meraup lima poin dari tiga laga, PSCS hanya menempati runner-up Grup H dan kalah dari Persika Karawang yang menjadi runner-up terbaik di Grup G dengan enam poin. Sebelumnya, PSCS dua kali tertahan lewat hasil seri 1-1 kontra PSBK Blitar dan 3-3 menghadapi Persipur Purwodadi.
- Madura United Manfaatkan Keterpurukan Persib
- Hattrick ke Gawang Persija, Boaz Solossa Cetak Rekor untuk Persipura
- Kontra Madura United, Asisten Persib: Mudah-mudahan Menang
- Tak Ingin Ada Choirul Huda yang Lain, Sriwijaya Siapkan Kursus Medis Bagi Pemain
- Egy Maulana Vikri Ternyata Punya Kekasih Hati Belahan Jiwa, Jomblo Apa Kabarnya?
"Kemenangan ini adalah bukti jati diri tim kami, bahwa kami sudah berjuang mati-matian dan layak menang," tutur Arbeta Rochyawan, satu-satunya pencetak gol ke gawang PSIM Yogyakarta melalui shooting kerasnya di menit 22.
Jaya Hartono selaku pelatih kepala PSCS mengungkapkan, jika anak asuhnya memang terbebani dengan kewajiban memetik tiga angka atas PSIM. Namun upaya itu memang sia-sia, lantaran jumlah lima poin tak cukup membawa PSCS untuk bertahan di Liga 2 tahun depan.
"Tapi kami akui, pemain sedikit menanggung beban harus menang di pertandingan terakhir ini, untuk menduduki peringkat kedua klasemen," tutur Pelatih PSCS Cilacap.
"Sedangkan PSIM tampil tanpa beban, karena sudah pasti bertahan di Liga 2 (menjadi juara grup H dengan enam poin)," imbuhnya.
Eks pembesut Persib Bandung itu pun tak lupa mengkritisi kinerja wasit dalam laga di Stadion Kanjuruhan Malang, sore tadi. Di bawah guyuran hujan deras, permainan kedua tim menjurus ke arah keras di sepuluh menit terakhir.
Jaya juga mengeluhkan, bahwa timnya sangat dirugikan lantaran banyak pelanggaran keras yang dibiarkan oleh Suci Efendi. Wasit asal Padang itu hanya mencatat dua kartu kuning, masing-masing kepada satu pemain PSIM dan PSCS.
Meski sudah tidak menentukan bagi kedua tim, tetap saja pertemuan PSIM kontra PSCS berbalut penuh gengsi di Jawa Tengah. Apalagi, beberapa pemain PSCS juga pernah memperkuat PSIM, begitu pun sebaliknya.
"Sampai kapan wasit terus seperti ini. Pelanggaran yang keras malah dibiarkan (tidak ada kartu kuning), padahal di depan dia," paparnya.