Widodo C Putra mempertanyakan verifikasi di awal kompetisi yang dilakukan PT. Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi terhadap klub-klub peserta Gojek Travelola Liga 1 2017.
Hal itu berkenaan dengan kerisauan atas setelah meninggalnya Choirul Huda setelah berbenturan dengan rekan setimnya saat membela Persela Lamongan kala menghadapi Semen Padang, Minggu (15/10/17).
“Saya tidak bisa men-justice tim medis, tapi awal kompetisi verifikasinya bagaimana,” ujar Widodo.
Mantan Pelatih Sriwijaya FC itu mengatakan bahwa verifikasi itu bukan hanya soal infrastruktur soal stadion. Namun juga menyangkut infrastruktur pendukung. Salah satunya adalah soal infrastruktur medis di dalam stadion, maupun penangganan yang dilakukan tim medis.
“Verifikasi bukan hanya stadion perangkat juga bagaimana, di situ kan ada tim dokternya bagaimana,” imbuhnya.
“Jadi saya melihatnya bagaimana verifikasi diawal kompetisi itu utamanya,” ucaponya.
Pencetak gol terbaik Piala Asia 1996 lalu itu, berharap meninggalnya pemain karena berbenturan di lapangan menjadi yang terakhir di kompetisi nasional. Widodo berharap, Choirul Huda menjadi pemain yang terakhir yang meninggal karena berbenturan di lapangan dan tak ada Choirul Huda yang lain.
Choirul Huda sendiri dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (15/10/17) lalu setelah mengalami benturan dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues, saat melawan Semen Padang di pekan ke-29 Liga 1 2017. Benturan itu mengakibatkan trauma serius di bagian kepala, leher, dan dada.