Indonesia punya semboyan 'Bhinneka Tunggal Ika' yang memiliki arti 'berbeda-beda tetapi tetap satu'. Semboyan itu menjadi moto bangsa Indonesia yang melambangkan persatuan di tengah keberagaman Indonesia.
Jika diresapi, makna dari kata itu dapat juga berlaku untuk dunia sepakbola, terutama pada zaman dahulu ketika etnis Arab yang masih aktif menjadi pesepakbola di Liga Indonesia.
Etnis dari keturunan Arab mempunyai sejarah yang sangat panjang di Indonesia, khususnya dalam bidang sepakbola. Di awal era 1930-an, etnis Arab di Indonesia membentuk klub kecil-kecilan bernama An-Nashr yang berarti kemenangan. Klub ini dirintis di kawasan Kampung Arab Ampel Surabaya.
An-Nashr yang kini berubah nama menjadi Asy-Syabaab telah menyumbangkan talenta-talentanya untuk Persebaya yang kala itu masih bernama SVB. Sebut saja Umar Bawedon, Abubakar Basofi, dan Ali Basofi.
Berangkat dari sejarah singkat tersebut, ternyata tidak hanya warga keturunan Tionghoa saja yang mau mengabdikan badannya dalam seragam Merah-Putih. Ada sejumlah anak keturunan dari jazirah Arab yang juga turut manggung dalam persepakbolaan nasional.
Berikut INDOSPORT menyajikan pesepakbola keturunan jazirah Arab yang memiliki prestasi mentereng di kancah sepakbola nasional.