Klub asal London, Arsenal baru saja menggelontorkan 100.000 poundsterling (Rp1,7 miliar) untuk membeli teknologi virtual reality. Teknologi ini bertujuan untuk membantu para pemain saat sesi latihan.
Saat pertama kali diterapkan sebagai bagian dari teknik latihan baru, sejumlah pemain asuhan Arsene Wenger justru mengeluh mereka mengalami pusing.
Beyond Sport menjadi perusahaan yang berada di belakang munculnya teknologi tersebut. Perusahaan Belanda itu menciptakan sejumlah teknologi canggih yang digunakan untuk menunjang penampilan Arsenal.
Namun, Football London melaporkan bahwa skuat The Gunners tak nyaman dalam memanfaatkan teknologi itu dalam penggunaan perdananya awal musim ini. Dilansir the Sun, banyak dari mereka yang merasakan pusing saat menggunakan teknologi tersebut ketika menjalani sesi latihan rutin.
Smart room yang menjadi bagian dari teknologi tersebut mampu menciptakan kembali setiap momen dalam sebuah laga dan perspektif.
Dari sana, diharapkan teknologi tersebut akan mampu mengembangkan lagi kemampuan pemain dalam mengambil keputusan saat menjalankan sebuah laga.
Menggunakan data tracking dari Liga Primer Inggris, teknologi ini mampu menciptakan pergerakan yang dihasilkan oleh para pemain namun dalam format tiga dimensi.
Melihat kondisi yang dialami oleh para pemain utama Arsenal, rencananya teknologi ini akan segera diturunkan kepada pada pemain muda Gunners sebelum mereka siap melangkah ke sepakbola di tingkat senior.