Babak delapan besar Liga 2 yang seharusnya sudah berlangsung terpaksa harus ditunda oleh PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator dengan berbagai alasan semenjak ada beberapa kericuhan yang terjadi pekan lalu.
Buntut dari perubahan jadwal tersebut, Persebaya Surabaya yang merupakan salah satu peserta babak 8 besar menyatakan mengalami kerugian seperti yang dituturkan oleh Media Officer klub, Rocky Maghbal.
Akan tetapi, kerugian yang dimaksud bukan berupa materi melainkan lebih berdampak pada program latihan klub yang telah disusun oleh tim pelatih.
"Kalau soal pembiayaan atau soal gaji dan segala macam tidak ada masalah karena sejak awal kontrak pemain kita hingga Februari tahun depan. Tapi yang paling berpengaruh itu dari tim pelatih, karena untuk mencari dan mengatur kondisi tim dan menentukan program tidak mudah,” tutur Rocky saat dihubungi INDOSPORT.
Ini yang jadi butuh perhatian lebih, karena mengganggu untuk tentukan kapan mulai, jadi pelatih juga binggung," tambahnya.
Selain menyayangkan mundurnya jadwal, pihak Persebaya juga nampaknya terbenani dengan adanya perubahan venue pertandingan meski sebelumnya operator liga telah melakukan verifikasi stadion, di mana tim Bajul Ijo turut mengajukan diri sebagai tuan rumah. Simpang siurnya pemberitaan mengenai format kompetisi hingga venue ini menjadi pertanyaan besar.
Selebrasi pemain Persebaya Surabaya."Kita sudah mengajukan diri sebagai tuan rumah karena kita merasa kita bisa memenuhi persyaratannya dan juga karena kita lihat dukungan penontonnya dimana kita pernah pecahkan rekor penonton bahkan lebih dari Liga 1," ujar Rocky.
"Awalnya kita mengikuti saja tetapi dengan perubahan seperti ini, mulai dari pemindahan venue trus dibilang ke tempat netral hingga luar pulau. Keadaan seperti ini membuat kita juga bertanya-tanya, dimana ada juga info terbaru katanya akan dipertimbangkan format tandang kandang meski sebelumnya sudah final sesuai regulasi," tutupnya.
Untuk kembali menentukan kapan dan dimana dilaksanakan babak delapan besar Liga 2, PT LIB dikabarkan akan mengundang semua klub terkait untuk melakukan manager meeting pada 31 Oktober nanti. Diharapkan setelah itu tidak ada lagi perubahan sehingga tidak menggangu agenda yang telah disusun.