Saat pertandingan tinggal menyisakan beberapa detik lagi, kesialan menimpa Andritany Ardhiyasa. Penjaga gawang utama Persija Jakarta tersebut diganjar kartu kuning oleh wasit Alireza Faghani yang memimpin partai Macan Kemayoran, julukan Persija, menghadapi Semen Padang, Minggu (22/10/17).
Andritany dianggap mengulur-ulur waktu di saat Persija tengah unggul 2-0. Terlebih, laga memasuki masa injury time.
Kartu kuning tersebut berakibat fatal. Kiper berusia 25 tahun itu harus absen membela Persija saat meladeni tuan rumah Borneo FC pada Sabtu (28/10/17).
Otomatis, penjaga gawang Tim Nasional (Timnas) Indonesia tersebut akan melewati pertandingan Persija selanjutnya karena telah membukukan tiga kartu kuning di musim ini.
Muncul kabar burung yang menyebutkan bahwa Andritany sengaja mendapatkan kartu kuning supaya dapat tampil pada pertandingan Persija setelah melawan Borneo FC. Yaitu, menghadapi musuh bebuyutan, Persib Bandung.
Dasar isunya cukup jelas. Bila Andritany tidak mendapat kartu kuning saat melawan Semen Padang, kemudian bermain melawan Borneo FC dan menerima kartu kuning, dia akan absen membela Macan Kemayoran melawan Pangeran Biru, julukan Persib.
Namun, kesengajaan tersebut dibantah oleh Stefano Cugurra Teco. Pelatih Persija itu merasa merugi kehilangan Andritany kontra Borneo FC.
“Soal kartu kuning, itu situasi dari sepakbola. Andritany sudah bebas saat melawan Persib, namun kita rugi karena dia tidak bisa bermain lawan Borneo FC. Tapi itu biasa. Kejadiannya pun sudah lewat. Kita harus pikir postif,” ujar Teco.
“Lain kali harus hati-hati. Jangan membuat pelanggaran yang tidak perlu dan protes berlebihan,” pungkasnya.