Sulitnya menonton pertandingan liga-liga Eropa langsung di stadion terkadang menyadarkan beberapa penggila sepakbola untuk datang menyaksikan klub asal daerahnya bertanding. Kira-kira, kenyataan itulah yang menjadi kisah awal kecintaan Selvi Alvionita kepada Persija Jakarta.
Epoy, karibnya disapa, mengaku menyukai Persija sejak 15 tahun yang lalu. Tepatnya, pada 2002. Mulanya, perempuan berzodiak Scorpio tersebut diajak ayahnya menyaksikan Bambang Pamungkas dan kolega beratraksi di atas lapangan hijau.
“Awalnya memang sudah suka sepakbola. Terus diajak ayah nonton Persija waktu masih di Stadion Lebak Bulus saat itu. Abis mau nonton Liga Inggris juga nggak kesampaian. Jadi, keterusan sampai sekarang dan menjadi cinta,” buka Epoy saat berbagi kisah dengan INDOSPORT.
Jak Angel, Selvi Alvionita.Dara asli Jakarta tersebut memiliki segudang kisah manis serta pedih selama menjadi pendukung Persija perempuan. Kejadian yang paling diingatnya adalah saat Macan Kemayoran, julukan Persija, menang walk out (wo) atas Persib Bandung pada Liga Indonesia musim 2005 silam.
“Kenangan yang paling diingat pas Persija menang WO dari Persib, terus semua suporter turun ke lapangan,” kata Epoy.
Adapun cerita menarik dari Epoy lainnya adalah kala Macan Kemayoran gagal melaju ke babak delapan besar Liga Indonesia musim 2014. Saat itu, Persija hanya menempati peringkat kelima Wilayah Barat.
“Waktu Persija gagal lolos ke delapan besar. Nyesek sih. Terus ada sedikit senggolan dengan keamanan, juga terkena gas air mata. Sampai harus lari-larian dan kejar-kejaran sama keamanan. Semua kepedihan campur jadi satu,” paparnya.
Jak Angel, Selvi Alvionita pose saat di stadion Bali.Hingga pada akhirnya, perempuan yang berdomisi di Kebon Jeruk, Jakarta Barat tersebut menemukan tambatan hatinya dengan sesama pendukung Persija. Epoy menceritakan, selain menambah pertemanan, menjadi seorang suporter Macan Kemayoran juga membantunya mendapatkan calon pendamping hidup.
“Karena Persija jadi punya banyak teman dan akhirnya punya calon (suami),” pungkas Epoy.