Kiprah Atletico Madrid di ajang Liga Champions musim ini terancam berakhir hanya sampai di babak penyisihan grup. Hal tersebut dikarena mereka belum sekalipun meraih kemenangan dari empat laga yang sudah dilakoninya.
Atletico kini bertengger di posisi ketiga klasemen Grup C dengan 3 poin, dibawah Chelsea yang berada di posisi kedua, dan AS Roma di puncak klasemen. Membuat mereka terancam tak bisa lolos ke babak 16 besar.
Pada laga Rabu (01/11/17) dini hari, Atletico tak bisa berbuat banyak kala berjumpa dengan klub 'antah berantah' Qarabag FK.
Dari dua kali pertemuan kedua tim di Grup C, Atletico hanya mampu bermain 0-0 di leg pertama, dan 1-1 di leg kedua. Padahal secara kualitas di atas kertas, harusnya anak asuh Diego Simeone mampu mengalahkan wakil Azerbaijan tersebut.
Penampilan inkonsisten ini tentu membuat banyak pengamat mempertanyakan, apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan Atletico.
Performa Antoine Griezmaan dkk musim ini di Liga Champions berbanding terbalik dengan pencapain mereka dalam kurun waktu empat tahun terakhir, dimana Los Rojiblancos mampu tembus final dua kali yakni 2014 dan 2016.
Padahal tim besutan Diego Simeone itu menjadi salah satu tim favorit yang bisa menembus semifinal bahkan final di Liga Champions musim ini. Namun, kini untuk keluar dari fase grup saja mereka sulit.
Diego Simeone sendiri juga tak tahu apa yang terjadi dengan timnya. Menurutnya, anak asuhnya sudah bermain cukup baik dan mengeluarkan performa terbaiknya di setiap pertandingan.
"Semua penjelasan, setelah hasil ini, hanyalah dalih. Kami tidak memulai dengan buruk, kami memiliki beberapa peluang, tapi tidak dapat menjadi gol. Kemudian kami menjadi cemas dan gugup," kata pelatih asal Argentina itu dikutip dari ESPN.
"Saya menghormati pendapat semua orang, terutama pemain, karena merekalah yang tahu apa yang terjadi dalam permainan."
"Kami selalu bermain dengan cara yang sama. Kami telah memenangi 30 atau 40 pertandingan seperti ini dalam enam tahun saya di sini," imbuhnya.
Senada dengan Simeone, kapten sekaligus bek Atletico, Diego Godin juga tak tahu masalah yang dihadapi timnya saat ini. Bahkan, ia sempat berkata akan gantikan Simenone andai tahu solusinya.
“Jika saya memiliki solusi untuk masalah ini, maka saya akan gantikan Simeone,” kata Godin.
“Kami memiliki kewajiban untuk memenangkan pertandingan dan kami akan coba mencapainya. Saat ini kami bisa keluar dari Liga Champions. Kami tidak lagi hanya bergantung pada hasil kami saja,” tuturnya.
Selain performa yang inkonsisten, penyelesaian akhir para penyerang Atletico juga patut dipertanyakan. Dalam laga melawan Qarabag, mereka mampu melepaskan 35 tembakan, 11 diantaranya sukses mengarah ke gawang. Sayang, hanya satu yang berbuah gol.
No side has had more shots in the Champions League this season than Atletico Madrid:
— Squawka Football (@Squawka) 31 Oktober 2017
79 shots
2 goals
35 vs. Qarabağ tonight alone. 😳 pic.twitter.com/k8iwiVmOr9
Selain itu, statistik penguasaan bola Los Rojiblancos musim ini juga menurun dibanding musim lalu. Musim lalu mereka menguasai bola dengan catatan rata-rata 49 persen. Sedangkan musim ini, 47 persen penguasaan bola per laga.
Atletico kini menghadapi krisis yang nyata. Dan jika Simeone tidak segera membalikkan hasil mereka musim ini, maka bukan menjadi sesuatu yang mengherankan jika Atletico akan bermain di Liga Europa dan Simeone terancam posisinya.