Persebaya Surabaya akan melakoni babak delapan besar Liga 2 di tempat netral, dengan Stadion Patriot Candrabhaga sebagai venue untuk beberapa tim yang tergabung di Grup Y. Nantinya, Persebaya akan saling sikut dengan PSIS Semarang, PSPS Riau, dan PSMP Mojokerto.
Pemilihan tempat netral dianggap Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, sebagai tempat aman dan minim akan terjadinya gesekan antar suporter bila terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
- Terusir ke Manahan, Persija Dikutuk saat Hadapi Persib di Tempat Netral
- Bintang Persija Tak Anggap Pertandingan Melawan Persib Istimewa
- Sriwijaya FC Mendapat ‘Ramuan’ Spesial dari Pelatih
- Persija vs Persib, Bobotoh Akan Terus Sebarkan Virus Perdamaian
- (KUIS) Timnas U-19 vs Timor Leste U-19: Menang Mudah Lagi?
"Setelah kami sudah hentikan Liga 2 ini selama tiga minggu, kami berkumpul untuk evaluasi dan mencari cara supaya delapan besar ini jangan ada korban. Sekarang sudah kami dapatkan format ini dan mulai tanggal 9 nanti," kata Edy.
"Kami pilih dua ini supaya aman dan mudah dikontrol."
"Ada delapan klub dan sudah kita hentikan sekitar tiga minggu karena kita masih mempelajari, soalnya sampai terjadi korban. Sekarang kita sudah dapat format ini dan kita mulai tanggal 9, November di Cikarang untuk Grup X," ujar ketua umum PSSI, Edy Rahmayadi.
Dipilihnya lokasi netral untuk babak delapan besar pun disambut baik oleh Direktur Persebaya, Candra Wahyudi. Dirinya menilai bahwa dipilihnya tempat netral sudah memenuhi asas keadilan untuk semua klub yang akan bertanding nantinya.
Selain itu, dirinya juga menuturkan bahwa berada jauh dari Surabaya, tak menutup kemungkinan para Bonek, pendukung setia Persebaya, untuk absen memberikan dukungan kepada timnya.
Candra menuturkan bahwa dirinya optimistis para Bonek akan datang ke Bekasi untuk memberikan dukungan secara penuh. Menurutnya, Bonek tak kenal takut, dan akan selalu datang di manapun Persebaya bermain.
“Bonek tidak kenal takut. Persebaya main di mana pun mereka akan datang. Apalagi masih di Jawa. Saya rasa, fans kami masih banyak di sini,” ucap Candra dikutip JPNN.
Sekadar informasi, selain di Surabaya, banyak para Bonek yang tinggal di sekitaran Jabodetabek. Jumlah Bonek terlihat massif ketika ikut memperjuangkan kembalinya eksistensi Persebaya pada Kongres PSSI yang berlangsung di Ancol, beberapa waktu yang lalu.