Jejak Kontroversial Shaun Evans Selama jadi Wasit

Jumat, 3 November 2017 16:38 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Getty Images
Shaun Evans saat masih menjadi wasit di Liga Australia. Copyright: © Getty Images
Shaun Evans saat masih menjadi wasit di Liga Australia.

Wasit Shaun Evans tentunya menjadi buah bibir para pencinta sepakbola Tanah Air, terlebih para penggemar Persib Bandung. Hal tersebut tak lepas dari keputusan kontroversial yang dibuatnya saat memimpin pertandingan sarat gengsi antara Persija Jakarta vs Persib Bandung.

Pertandingan yang diadakan di Stadion Manahan, Solo ini menimbulkan banyak pelanggaran sejak menit awal pertandingan. Selain pelanggaran, sebuah keputusan kontroversial pun terjadi pada menit 27.

Adalah gol penyerang Persib Bandung, Ezechiel N'Douassel, yang dianggap tidak sah oleh sang pengadil lapangan, Shaun Evans. Sundulan pemain bertubuh jangkung di menit 27 itu sejatinya telah mengenai jaring atas Persija, namun tidak dianggap sah oleh wasit asal Australia tersebut.

Memang benar, Shaun Evans sempat menanyakan kepada asistennya di pinggir lapangan mengenai sah atau tidaknya gol yang dicetak oleh pemain asal Chad tersebut. Namun terlepas dari itu, dirinya memang dikenal sebagai wasit yang kerap mengambil keputusan kontroversial.

Dari segi pengalaman, Evans sudah cukup berpengalaman dengan memimpin sebanyak 67 partai di empat ajang yang berbeda, seperti tertera dalam footballdatabase.

Tercatat, Evans pernah memimpin Chinese Super League sebanyak empat laga di musim 2013/14, satu partai Final Chinese FA Cup setahun sebelumnya. Dirinya juga terlibat aktif di A-League (Liga Australia) di meusim 2012/13. Terbaru, dirinya memimpin A-League musim 2016/17 sebanyak 54 pertandingan dan delapan partai FFA Cup.

Dirinya pun mulai dikenal kontroversial ketika memimpin pertandingan di Liga Australia. Kala itu pada bulan Oktober 2016 dalam laga Adelaide vs Western Sydney, Evans membuat sebuah keputusan yang sangat merugikan untuk kubu tuan rumah.

Saat itu pemain Adelaide, Sergio Cirio, mendapat tekel keras dari pihak lawan. Namun pemain yang melakukan tekel tersebut hanya diganjar dengan kartu kuning saja.

Hal itu pun menjadi gunjingan para penggemar Adelaide, terutama sang pemilik klub, Greg Griffin. Dikabarkan dari The Advertiser, Greg melayangkan protes kepada Federasi Sepak Bola Australia (FFA) untuk tikdan melibatkan Evans di pertandingan Adelaide, walau pada akhirnya perbandingan tersebut ditolak.

“Bisa Anda bayangkan di Premier League, seorang pemain melakukan tekel seperti itu dan tak mendapatkan kartu merah? Mereka telah menunjuk wasit yang sebenarnya mencederai peraturan” ucap Greg berkeluh kesah.

© INDOSPORT
Shaun Evans di laga Wellington Phoenix vs Sydney FC. Copyright: INDOSPORTShaun Evans di laga Wellington Phoenix vs Sydney FC.

Selain itu, kejadian kontroversial lainnya kembali terjadi ketika dirinya memimpin pertandingan Sydney FC melawan Wellington Phoenix, pada April lalu. Saat itu dirinya linglung dengan sebuah keputusan yang telah ia ambil.

Bermula ketika bek Wellington, Michael Zullo, melakukan handball di kotak penalty. Para pemain Sydney FC pun mengerubungi Evans dengan melakukan protes lantaran hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran dan menjadi penalti. Namun sayang, dirinya tak menggubris hal tersebut.

Uniknya, 30 detik pasca keputusannya tersebut, Evans langsung meniup peluit untuk melihat Video Assistant Referee (VAR), dan memberikan penalti kepada kubu Sydney FC.

1.8K