Bhayangkara FC merasa kecewa usai menghadapi Mitra Kukar di pekan 33 Gojek Traveloka Liga 1, Jumat (03/11/17). Pasalnya tim Naga Mekes disinyalir memainkan pemain ilegal dalam laga tersebut.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Mitra ternyata memainkan Mohammed Sissoko. Padahal sejatinya pemain asal Mali itu tengah dalam status dihukum oleh Komdis. Dengan kejadian tersebut, Manajemen Bhayangkara FC akan melayangkan surat protes kepada PT. Liga Indonesia Baru dan PSSI.
"Seharusnya Sissoko tidak boleh main," kata manajer BFC, AKBP Sumardji, Sabtu (04/11/17). "Kami akan segera kirim surat protes kepada PT. LIB maupun PSSI."
Merujuk pada Surat Keputusan Komisi Disiplin PSSI, yang turun pada 28 Oktober 2017 dengan nomor 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017 bahwa pemain bernama lengkap Moh. Lamine Sissoko mendapatkan hukuman larangan dua kali bermain. Pertama, melawan Bhayangkara FC pada Jumat (3/11/17) dan Persiba Balikpapan pada 11 November mendatang, serta denda Rp 10 juta.
Hukuman itu dijatuhkan karena kaki Sissoko terbukti dengan sengaja mengenai dada pemain Borneo FC, Firdaus Ramadhan, pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, 23 Oktober lalu. Akibat pelanggaran keras tersebut, Sissoko diganjar kartu merah oleh wasit.
Pihak Bhayangkara FC juga tak hanya asal cuap. Mereka memiliki bukti berupa salinan surat hukuman terhadap Sissoko dari Komdis PSSI. Akibat pelanggaran tersebut, seharusnya Bhayangkara FC bisa mendapatkan tiga poin dari kandang Mitra Kukar. Karena tim tuan rumah memainkan pemain ilegal yang masih berada dalam status terhukum.
Laga antara Bhayangkara FC kontra Mitra Kukar sendiri berakhir imbang 1-1. Gol tuan rumah dicetak oleh Marcel Santos melalui penalti pada menit ke-11. Bhayangkara menyamakan kedudukan melalui Ilija Spasojevic pada menit ke-50.