Lama tak muncul, Arif Suyono mendadak jadi sosok Hero bagi Arema FC. Sepasang golnya ke gawang Semen Padang, membawa tim berlogo kepala singa ini mampu menutup laga home pamungkas di Liga 1 dengan happy ending.
Publik sepakbola di Malang memang cukup lama tak menyaksikan peran attacking midfielder bernomor 14 di Arema itu. Sekitar dua bulan lamanya, pemain 33 tahun ini berjuang menembus tim inti Arema FC setelah menjalani pemulihan cederanya.
"Tentu saya bersyukur membawa Arema menang. Semoga hasil baik ini bisa berlanjut di pertandingan lainnya," tutur Keceng, sapaan karib Arif Suyono di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (04/11/17) malam.
Awak media pun langsung menanyakan perihal status pribadinya di media sosial. "Pemain datang dan pergi sudah biasa, lambang di dada lah yang membuat nama di belakang menjadi besar, bukan sebaliknya," cuitnya di akun pribadi @ariffsuyono.
Keceng pun memberi klarifikasi bahwa status itu diunggah sebagai ungkapan hati, sekaligus meredam berbagai gejolak yang terjadi di kalangan Aremania.
Pasalnya, sejumlah pemain Arema, diisukan ramai-ramai hengkang musim depan. Isu itu tak hanya menerpa pemain muda maupun asing, bahkan sampai yang pemain ikonik seperti dirinya atau Ahmad Bustomi.
"Ya status itu untuk menenangkan pikiran teman-teman Aremania yang mungkin sedang galau. He he he...," ucap Keceng sambil tertawa ringan.
"Karena menurut saya, lambang di dada memang lebih penting ketimbang nama (pemain) di belakangnya," urai gelandang kelahiran Kota Batu tersebut.