Sepakbola tidak hanya selalu mengenai pemain sepakbola ataupun pelatih saja. Memang, dalam sebuah tim, keduanya menjadi pihak yang paling sering disorot dalam pembangunan setiap tim sepakbola.
Namun dalam sebuah pertandingan, wasit juga menjadi perangkat pertandingan yang penting untuk diperhatikan dengan baik. Sebab, mereka menjadi sosok utama untuk mengatur jalannya suatu laga pertandingan.
Jika sebuah laga tidak dipimpin oleh pengadil lapangan yang baik, misalnya kerap kali membuat keputusan yang bersifat kontroversial, pertandingan bisa saja berakhir dengan ricuh dan bermunculan banyak protes dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkembangan pengetahuan bagi wasit juga menjadi hal utama yang patut diperhatikan dengan baik.
Seperti yang dilakukan oleh negara tetangga, Malaysia dan Vietnam. Mereka tidak hanya melahirkan para pemain andal untuk Tim Nasional mereka sendiri, tetapi juga mempersiapkan perangkat pertandingan dengan baik pula.
Menilik dari Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 yang saat ini tengah berlangsung, kedua negara itu diketahui mengirim wasit untuk menjadi pengadil lapangan pertandingan. Melansir situs resmi AFC, ada dua wasit asal Malaysia dan satu wasit dari Vietnam yang tampil di laga kualifikasi tersebut.
Dua wasit asal Malaysia itu bernama Suhaizi Bin Shukri dan Muhammad Nazmi Nasaruddin. Shukri sendiri sudah tampil menjadi pengadil lapangan saat laga antara Iran dengan Suriah yang berakhir dengan skor imbang 1-1 di Grup E. Sementara Nasaruddin diketahui menjadi wasit dalam pertandingan yang dimenangkan Iraq saat bersua dengan Lebanon di Grup C.
Untuk wasit asal Vietnam, yaitu Vo Minh Tri, pria berusia 45 tahun itu sudah dua kali tampil dan memimpin laga untuk Timnas Indonesia U-19.
Pertama, saat Timnas U-19 berhasil mengandaskan Brunei Darussalam dengan skor 5-0 pada 31 Oktober 2017 kemarin. Laga kedua ialah saat Egy Maulana Vikri dkk harus merasakan kekalahan telak 0-4 dari Korea Selatan U-19 kemarin siang WIB.
Lalu, bagaimana dengan wasit asal Indonesia? Hingga saat ini, dari 34 laga yang sudah berlangsung di babak Kualifikasi Piala Asia U-19 2018 itu, tidak ada nama wasit asal Indonesia.
Sementara saat Piala AFF U-18 2017, Indonesia diketahui mengirim empat wasit, yaitu Thoriq Munir Alkatiri, Wicaksana Dwi Purba Adi, Nurhadi, dan Syamsudar Bangbang.
Apa yang dilakukan oleh Malaysia dan Vietnam dalam mempersiapkan perangkat pertandingan sepakbola itu tentunya bisa menjadi sindiran dan pelajaran bagi persepakbolaan Tanah Air. Hal itu dikarenakan, permasalahan mengenai wasit di Indonesia masih menjadi masalah utama pula.
Jika menilik pada kompetisi Tanah Air, Gojek Traveloka Liga 1 Indonesia, banyak sekali permasalahan yang muncul akibat keputusan kontroversial yang dibuat oleh wasit.
Seperti yang baru-baru ini terjadi di laga pekan ke-33 Liga 1 yang mempertemukan Persija Jakarta dan Persib Bandung. Laga yang dipimpin oleh wasit asing, Shaun Evans pun memunculkan konflik lantaran banyak keputusan wasit yang dianggap kontroversial.
Padahal, PSSI menerapkan aturan untuk menggunakan wasit asing untuk bisa membangun sepakbola Tanah Air dan juga memberikan pelajaran tambahan bagi wasit lokal. Sayangnya, tindakan itu belum berbuah nyata. Sementara untuk wasit asal Indonesia sendiri juga beberapa kali diketahui menciptakan kontroversi akibat keputusan yang dibuat dan berbuah pada aksi protes serta konflik.