Terkait nasib hukuman Persib Bandung masih menjadi teka-teki besar. Komisi Disiplin (Komdis) selaku pengadil Liga 1 akan berpikir secara hati-hati dalam mengambil keputusan.
Seperti diketahui, Persib Bandung tengah harap-harap cemas menanti hukuman yang akan mereka terima. Hukuman ini imbas dari aksi mundur mereka saat menghadapi Persija, Jumat (03/11/17) kemarin.
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo itu, Persib dinyatakan kalah 1-0 setelah enggan melanjutkan pertandingan. Tim berjuluk Maung Bandung beralasan tidak puas akan kepemimpinan wasit asal Australia, Shaun Evans.
Kini seiring kasus ini, Komdis masih belum dapat menentukan hukuman terhadap Persib Bandung. Seperti diutarakan oleh anggota Komdis, Dwi Irianto bahwa mereka masih mengumpulkan bukti terlebih dahulu.
"Siapapun akan kami hukum tetapi harus melewati fase-fase yang saya sampaikan tadi. Contohnya saja begini, siapa yang menyuruh (mogok) dan tentu kami juga cari telusuri dan jika nanti ada satu orang, katakanlah, kami akan hukum sesuai kesalahannya," ucap Dwi, Minggu (05/11/17).
Memang akibat tingkah laku tersebut Persib terancam terdegradasi. Terlebih bila berkaca pada pasal 13 regulasi Liga 1. Akan tetap Dwi menegaskan pengambilan keputusan harus sangat objektif.
"Dalam mengambil keputusan pun tentu harus objektif, kalau memang diambil hukuman paling berat (Pasal 13) resikonya berat karena ini kompetisi. Tidak salah, memang, jika merujuk pasal itu, lalu nanti urusannya (tentu) akan panjang dan pasti akan ada rentetannya," beber dia.
"Dikehendaki (hukuman terberat) ini tidak, karena kami tidak serta merta akan menggunakan hukum positif (kalau bersalah akan dihukum di pengadilan lalu masuk penjara, kan tidak) karena kaitannya banyak. Jadi kami harus hati-hati memutuskannya," tutup dia.
Persib Bandung memang masih terjerembab dj papan bawah klasemen Liga 1. Pangeran biru berada di peringkat 12 dengan torehan 41 poin.