Sosoknya tak pernah terpublish di media. Dirinya pun jarang berada di tengah manajemen klub PSMS Medan. Tapi siapa sangka, wanita ini menjadi sosok yang paling dicari para pemain.
Ya, dialah Ramadhani, si peramu makanan skuat dan pelatih PSMS Medan. Kepiawaiannya dalam olah mengolah bumbu dan kemampuannya mengatur menu makan dan minuman yang dikonsumsi setiap hari, membuat sosok wanita ini menjadi idola yang selalu dirindukan.
Apalagi, selama sepekan ke depan, para pemain tak bisa menikmati kelezatan makanan olahan Rahmadani, karena harus berlaga di babak delapan besar.
Saat ditemui di dapur umum PSMS, wanita berambut sebahu ini awalnya tampak malu. Namun, setelah mengetahui tujuan kedatangan INDOSPORT, wanita yang akrab disapa Dani ini pun mulai mencair.
Menurut penuturan wanita penggila kuliner ini, tak mudah menyiapkan menu makan dan minuman untuk pemain. Apalagi, pemain PSMS berasal dari berbagai kota dengan kultur dan kebiasaan makanan yang beragam.
Pasukan PSMS Medan sebelum berangkat ke Stadion Patriot."Kalau di Medan rata-rata penyuka makanan pedas. Tapi karena pemain ada yang dari Jawa yang anti pedas ya, kita harus menyesuaikannya juga," ujar Dani, saat disambangi, Selasa (07/11/17) malam.
Untuk memudahkan pekerjaannya, Dani dibantu rekannya harus membuat menu setiap pekannya. Ini dilakukan agar pemain tak mudah jenuh.
Namun tak jarang dirinya harus merubah daftar menu jika datang permintaan dari pemain atau pun pelatih.
"Kalau ada request kita terpaksa mengganti menunya. Tapi ini jarang tergantung permintaan aja," sebutnya.
Skuat PSMS Medan.Tak hanya menu makanan, Dani juga memiliki tugas menyediakan puding, snack dan minuman untuk menjaga pola makan yang sehat bagi pemain.
"Kalau pagi pemain harus disediakan susu dan telur setengah masak ditambah roti. Siang mereka disajikan jus yang selalu berganti tiap harinya. Sore sehabis latuhan biasanya pemain pemain diberika. bubur atau kolak. Untuk penutup di malam hari, pemain akan mendapatkan sajian buah segar. Itu semua untuk menjaga pola makanan yang sehat dan bergizi sesuai instruksi pengurus," terangnya.
Disinggung mengenai menu favorit yang paling digemari, Dhani mengaku soto dan sop menjadi dua menu yang selalu dicari pemain.
"Kalau menu yang tak disukai pemain biasanya ikan, daging atau ayam yang disajikan tanpa proses penggorengan. Seperti gulai, para pemain biasanya gak suka dan jarang habis," tutur Dhani.
Apapun ceritanya, telur tetap menjadi alternatif jika menu yang disediakan telah habis.
"Kalau tengah malam pemain lapar, mereka sering goreng telur sendiri," sebutnya mengakhiri.