Berdasarkan rilis Bhayangkara FC yang diterima INDOSPORT, Bhayangkara FC menyingkapi banyaknya tudingan miring terkait poin yang didapat setelah Komdis PSSI Liga 1 mengeluarkan keputusan memberikan kemenangan 3-0 untuk Bhayangkara FC.
Berdasarkan salinan keputusan Komisi Disiplin PSSI Liga 1 tanggal 28 Oktober 2017, dalam kasus pelanggaran disiplin, pemain Mitra Kukar Moh Lamine Sissoko no 112/L1/SK/KD-PSSI/X/2017, terkait tingkah laku buruk pemain dalam pertandingan Mitra Kukar vs Borneo FC tanggal 23 Oktober 2017 Liga 1.
Atas pelanggaran yang dibuatnya tersebut, Sissoko dilarang bermain dua kali yaitu pertandingan melawan Bhayangkara FC, mulai (03/11/17) dan Persiba Balikpapan (11/11/17).
Bhayangkara FC menilai sangat tidak masuk jika pihak Mitra Kukar tidak menerima pemberitahuan via email yang sama, karena selama ini, mereka menyebutkan jika komunikasi setiap klub dengan Liga dilakukan via email.
Sesuai dengan pasal 57, Regulasi Liga 1 Gojek Traveloka 2017 mengenai kartu kuning dan merah ayat 13 dan 14 menyatakan, ketentuan tentang kartu kuning dan kartu merah mengikuti aturan yang ditetapkan dalam kode displin.
Klub juga bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap kartu kuning dan kartu merah serta status hukuman yang diterima oleh pemain dan ofisial masing-masing dan memastikan semua pemain dan ofisial tersebut terdaftar dan berhak untuk terlibat dalam pertandingan.
“Keberatan atau protes yang disampaikan setelah pertandingan berakhir akan diabaikan. Artinya, klub harus selalu cek dan ricek terkait status pemain mereka. Seperti juga ketika kami tidak bisa memainkan Indra Kahfi ketika melawan Persela,” jelas perwakilan Bhayangkara FC.
“Kami sangat berhati-hati dan bertanya dengan pihak terkait regulasi, kode displin dan perubahan tanggal main melawan Madura. Saat itu, bahkan Nota Larangan Bermain (NLB) Indra Kahfi belum keluar ketika Bhayangkara FC hendak melawan Persela (27/10/17).”
“Namun, kami tetap melakukan komunikasi dengan Liga dan Komdis yang ternyata Indra Kahfi mendapatkan hukuman tambahan karena mendapatkan kartu merah ketika melawan PSM Makassar 19 Oktober 2017 lalu,”
“Komdis adalah badan independent yang tidak pernah dan tidak bisa di intervensi. Faktanya kami menang di setiap pertandingan tidak pernah mendapatkan bantuan siapapun baik di kandang atau tandang. Faktanya, kalau melihat klasemen Bhayangkara adalah tim yg paling banyak menang dari tim lain di Liga 1,” tutupnya.