Satu poin Mitra Kukar dirampas Komisi Disiplin (Komdis) PSSI. Hasil pertandingan 1-1 melawan Bhayangkara FC pada pekan ke-33 Go-Jek Traveloka Liga 1 Indonesia musim 2017 dianulir.
Mitra dianggap menurunkan pemain illegal pada partai itu. Mohammed Sissoko, menurut Komdis tengah dalam skorsing dua pertandingan akibat kartu merah yang dikoleksinya pada pertandingan sebelumnya.
Namun, kesebelasan berjuluk Naga Mekes tersebut mengklaim belum mendapat rilisan keputusan dari Komdis terkait status Sissoko. Pada Match Coordination Meeting (MCM) H-1 sebelum laga pun, tidak ada pembahasan terkait hukuman Sissoko.
Saat MCM, ada dua pemain dari masing-masing tim yang tengah menjalani masa skorsing. Yaitu, bek Naga Mekes, Herwin Tri Saputra dan Indra Kahfi personil Bhayangkara FC.
Pada keputusannya, Komdis menjatuhkan hukuman Rp100 juta kepada Mitra. Lalu, Naga Mekes juga dianggap kalah 0-3 dari The Guardian, julukan Bhayangkara FC.
“Kami akan lakukan evaluasi, komunikasi dengan manajemen, untuk mengambil keputusan, mau banding atau tidak, nanti ada keputusan,” ujar Direktur Operasional Mitra Kukar, Suwanto ketika dihubungi INDOSPORT, Rabu (08/11/17).
“Ini jadi pengalaman kami ke depan. Kalua memang salah, logikanya, kita kan anak PT LIB. Apa gunanya ada MCM kalau tidak ada pelarangan untuk Sissoko,” katanya menambahkan.
Dengan keputusan ini, bukan hanya Mitra Kukar yang menjerit. Namun, pesaing Bhayangkara FC di tabel klasemen melakukan hal yang sama. Apalagi, kemenangan membuat The Guardian selangkah lagi menjadi juara Liga 1.
“Saya memikirkan Mitra Kukar saja. Bagaimana bisa profesional. Kalau kemenangan dari jerih payah, saya tidak mau memikirkan Bhayangkara FC, Bali United, dan PSM. Karena tim saya sendiri yang dikalahkan,” pungkasnya.