Manajemen PSIS Semarang secara terbuka telah mengutarakan keprihatinannya terkait kabar batalnya babak delapan besar Liga 2 khususnya Grup Y. Empat tim yang akan bertanding terancam tidak bisa bermain di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang karena belum ada izin keamanan.
Pihak kepolisian dikabarkan belum bisa mengeluarkan izin setelah mempertimbangkan masukan dari Pemda Bekasi yang tidak memberikan rekomendasi pertandingan babak 8 besar Liga 2 di Stadion Wibawa Mukti dan di wilayah Bekasi.
Karenanya, General Manager PSIS Wahyu Winarto saat dihubungi INDOSPORT secara tegas telah meminta agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) secepatnya memberikan kepastian mengenai jadwal maupun jika ada perubahan.
"Kita menyayangkan kalau ini sampai batal digelar. Kita sudah berada di sini (Cikarang). Terkait pertandingan juga sudah kita siapkan. Kita butuh kepastian tanggal main," tegasnya.
Akibat simpang siurnya berita yang beredar, manajemen PSIS Semarang menyoroti mengenai nasib suporter setianya, Panser Biru hingga Snex Mania. Jika saja babak 8 besar Liga 2 tersebut kembali batal digelar, maka ini akan menjadi kali kedua pendukung Laskar Mahesa Jenar dikecewakan.
Para suporter setia PSIS Semarang itu bahkan diberitakan telah menghabiskan puluhan juta rupiah untuk sewa kendaraan demi mendukung langsung tim kebanggaan di Stadion Wibawa Mukti.
"Di sisi lain, suporter mau berangkat dan itu yang lebih diperhatikan. Karena sebelumnya sudah batalkan, tiket sampai 2 kali soalnya jadwal mundur. Kita dengar teman-teman suporter sewa angkutan sampai Rp90 juta. Kita masih belum tahu apakah uang itu balik atau tidak," tutur Wahyu Winarto.
Sebelum beredar kabar batalnya pertandingan Grup Y, sejatinya sudah ada pemunduran jadwal pertandingan. Laga perdana PSIS Semarang melawan Persebaya Surabaya yang harusnya berlangsung Jumat (10/11/17), terpaksa ditunda ke Sabtu (11/11/17).
Hal itu terjadi karena pihak keamanan tidak bisa memberikan izin keramaian lantaran akan ada demo besar-besaran di Jakarta pada hari yang sama.
Sebelum isu mundurnya jadwal babak 8 besar ini, PSSI dan PT LIB sebelumnya juga sudah menunda pertandingan yang seharusnya terlaksana Oktober lalu. Tidak kondusifnya suasana saat itu menjadi alasan utama jadwal dimundurkan ke awal bulan ini.