Klub Superliga Argentina, Arsenal de Sarandi resmi ditinggalkan pelatih Humberto Grondona yang mengundurkan diri usai meraih rentetan hasil buruk di kasta tertinggi di Liga Argentina tersebut.
Arsenal saat ini menempati peringkat 26 dari 28 tim peserta Superliga Argentina. Dari delapan pertandingan di Superliga Argentina musim 2017/18, Arsenal hanya meraih satu kali kemenangan, sekali imbang, dan enam kali kekalahan.
Atas catatan negatif tersebut, Humberto Grondona pun meninggalkan jabatannya sebagai pelatih Arsenal per 7 November 2017. Pengumuman pengunduran diri Humberto disampaikan langsung melalui akun Twitter Arsenal, @ArsenalOficial.
Humberto Grondona dejó de ser el DT de Arsenal. pic.twitter.com/3nOIZzYv69
— Arsenal Fútbol Club (@ArsenalOficial) November 7, 2017
"Humberto Grondona berhenti menjadi pelatih Arsenal," kicau akun @ArsenalOficial.
Humberto Grondona ditunjuk sebagai pelatih Arsenal Sarandi pada Desember 2016 lalu. Putra tertua dari mendiang mantan Wakil Presiden FIFA, Julio Grondona, itu berhasil menyelamatkan Arsenal dari degradasi pada musim lalu.
Penunjukan Humberto sebagai pelatih Arsenal juga tak lepas dari faktor keluarga. Pimpinan klub berjuluk The Viaduct Men adalah adik dari Humberto, Julio Grondona Jr. Dilansir dari Filo News, posisi yang ditinggalkan Humberto kemungkinan akan diisi oleh Gastón Esmerado, yang tak lain adalah bekas pemain Arsenal.
Humberto Grondona menjadi pelatih kedelapan yang mengundurkan diri di Superliga Argentina hingga pekan ke-8. Humberto bergabung dengan Omar de Felippe (Vélez), Gustavo Álvarez (Temperley), Mario Sciaqua (Olimpo), Sebastián Méndez (Belgrano), Nelson Vivas (Defensa y Justicia), Diego Aguirre (San Lorenzo), dan Gustavo Matosas (Estudiantes) yang sudah lebih dulu meninggalkan jabatan mereka.