Bhayangkara FC memang tinggal menunggu peresmian dari PSSI sebagai juara kompetisi Liga 1 musim ini. Hal itu karena kompetisi masih menyisakan satu pertandingan, sehingga status kampiun baru akan dipastikan pasca laga kontra Persija Jakarta, 12 November 2017 nanti.
Kendati demikian, penggawa tim berjulukam The Guardian itu sudah berhak merasakan euforia juara. Terlepas dari segala kontroversinya, klub yang sebelumnya bernama Bhayangkara Surabaya United itu setidaknya sudah menciptakan sejarah besar dengan juara untuk pertama kalinya.
"Malam ini luar biasa bagi kami. Saya bangga bisa mengantar Bhayangkara FC mencetak sejarah menjadi juara liga pertama kalinya," tutur pahlawan BFC, Ilija Spasojevic.
Striker kelahiran Montenegro yang baru mendapatkan status kewarganegaraan Indonesia itu pun bersikap sportif, dengan memberi apresiasi besar kepada empat tim kompetitor mereka.
"Terima kasih kepada PSM Makassar, Bali United, Madura United, dan Persipura, yang sudah memberi persaingan ketat bersama kami di jalur juara," ungkapnya.
Spaso sendiri menjadi pahlawan kemenangan BFC atas Madura United, semalam. Hattrick-nya di menit ke-50, 67, dan 94, hanya bisa dibalas oleh satu gol MU melalui Rizky Dwi di menit ke-69.
Terlepas dari tiga kartu merah untuk MU, pihak Bhayangkara FC tetap memuji perjuangan pemain lawan hingga menit terakhir.
"Memang harus ada satu pemenang. Dan setiap kami melawan Madura, selalu ada hal menarik dan seru," papar Simon McMenemy.
"Madura tetap lah tim bagus dan kuat, meski bermain dengan 8 atau 9 pemain di lapangan," imbuh arsitek Bhayangkara FC itu.