Alvaro Morata mengakui jika dirinya tidak akan pernah menutup pintu untuk kembali pulang Real Madrid. Namun pemain tim nasional Spanyol tersebut juga ingin memiliki karier hebat di Chelsea.
Mantan pemain El Real tersebut memulai kariernya dengan cemerlang di London, dengan torehan 8 gol pada 15 pertandingan, setelah dibeli Chelsea dengan nilai 70 juta poundsterling (Rp1,2 triliun) dari El Real.
Belakangan beredar rumor yang melaporkan jika pemain berusia 25 tahun tersebut tidak betah tinggal di London dan akan segera meninggalkan Stamford Bridge. Namun Morata segera menampiknya dengan pernyataan yang mengatakan jika ia ingin menetap dalam jangka waktu yang lama di Chelsea.
Morata sendiri sudah 3 kali keluar masuk skuat Madrid, kini hal itu lah yang membuat orang menangguhkan kesetiaannya pada Chelsea untuk kembali ke Bernabeu.
“Tentu saja saya akan ingin kembali (ke Madrid), setelah menjuarai semua kompetisi dan memiliki karier hebat di sana,” ujar Morata kepada El Larguero seperti dilansir FourFourTwo.
“Sangat sulit untuk mengatakan tidak untuk seseorang yang merupakan seorang Madridista. Saya tidak jujur berpikir itu akan terjadi, tapi Anda tidak pernah tahu. Saya bahkan tidak berfikir tentang itu karena saya bahagia di London,” tegas Morata.
Morata pun berterima kasih kepada bos Madrid Zinedine Zidane karena mempertahankannya, setelah klub tersebut memulangkannya dari Juventus. Namun Morata memutuskan untuk pindah setelah gagal membuat dirinya masuk ke starting line-up Zinedine Zidane.
“Saya sangat menghargai Zidane menyuruh saya untuk bertahan setelah kembali dari Juve. Kami menjuarai La Liga dan Liga Champions. Saya sudah banyak bermain namun di Liga Champions saya hanya mendapat 10 menit. Saya ingin pergi untuk menjadi lebih berharga,” ujarnya.
Morata juga menyebutkan jika dirinya ingin membawa Chelsea menjuarai kompetisi agar tidak dijual ke klub lain.
“Itu akan sama jika tahun depan berjalan buruk, yang saya harap tidak, dan Chelsea menjual saya dan saya harus pergi ke tim yang lebih kecil,” ujarnya.
"Yang mudah adalah bertahan, merasa nyaman dan tanpa tekanan menjadi starter. Saya berharap bisa tinggal. Tahun lalu tidak seburuk saya seperti yang mereka katakan, tapi saya tidak bermain melawan tim besar manapun,” ujarnya.
"Saya memberi tahu Zidane dan dia mengerti saya, saya sangat bersyukur," tutur Morata.