Lika-liku keputusan Bhayangkara FC menjadi juara Gojek Traveloka Liga 1 belum juga menemui titik akhir. PSSI selaku federasi sepakbola Indonesia secara tegas menyatakan status The Guardian memang berada di puncak klasemen sementara, tetapi mereka belum resmi menjadi kampiun karena kompetisi belum usai.
Sekretaris Jenderal PSSI, Ratu Tisha Destria menjelaskan kalau secara prosedur Bhayangkara harus menyelesaikan terlebih dahulu kompetisi Liga 1 hingga pekan ke-34 melawan Persija Jakarta. Setelah itu baru akan dilihat secara keseluruhan hasil klasemen dan ditentukan secara resmi apakah Bhayangkara layak jadi kampiun.
PSSI tidak ingin terburu-buru menyimpulkan Bhayangkara menjadi juara, karena bisa saja ada hal-hal genting yang terjadi hingga menit akhir yang berpeluang menggagalkan pesta tim asuhan Simon McMenemy.
"Namanya juara itu setelah semua laga selesai tidak bisa ada statmen kalau itu gara-gara Mitra Kukar. Maknanya harus berjuang sampai akhir karena bisa terjadi apapun, harus setelah selesai kompetisi dan klasemen akhir telah ditentukan baru itu ditetapkan sang juara," tutur Tisha, Jumat (10/11/17).
"Suatu hal ekstrim bisa saja terjadi jadi kita tunggu sampai 12 November baru klaim juara. Secara aturan Bhayangkara baru dipastikan dan akan disebut juara itu setelah selesai kompetisi," tutup Tisha.
Di sisi lain, kepastian Bhayangkara FC menjadi yang terbaik di Liga 1 nampaknya tidak menemui halangan besar. Pasalnya Mitra Kukar telah mengakui kesalahan mainkan pemain ilegal saat laga melawan Bhayangkara FC 3 November lalu. Dimana hal itu berujung pada keputusan Komdis PSSI yang menentukan Bhayangkara menang 3-0.
"Mitra Kukar itu kalah 0-3 subtansinya. Masalah pengurangan poin untuk Mitra Kukar itu ranahnya Komdis dengan berbagai pertimbangan, tetapi disini mereka (Mitra) sudah mengaku salah pakai pemain ilegal jadi hasil 1-1 itu tidak dihitung," tutup Ratu Tisha.